Lebih Dari Atletico Madrid Juara, Ini Tentang Kemenangan Telak Luis Suarez Atas Barcelona!
Tak ada yang lebih emosional selain bawa Atletico juara. Tapi, bukan sekadar trofi, karena ini adalah kemenangan telak Luis Suarez atas Barcelona!
Bagai tersambar petir kala Luis Suarez menerima telepon dari pelatih barunya, Ronald Koeman, di libur akhir musim kemarin.
Pembicaraannya bukan terkait rencana taktikal apa yang sedang disiapkan sang juru taktik untuk penyerang internasional Uruguay tersebut jelang musim baru bergulir.
Namun, perbincangan virtual itu rupanya menjadi akhir dari era hebat Luis Suarez bersama Barcelona, klub yang sangat dicintainya lebih dari tim-tim yang pernah diperkuatnya selama ini.
“Lebih baik mengirimkan pesan dengan cara yang jujur dan jelas,” Koeman buka-bukaan kepada Marca bahwa dia telah mendepak Suarez dari skuad Barca, tidak dengan cara bertatap muka secara langsung, melainkan ‘cuma’ berbicara lewat panggilan seluler.
Miris? Ya. Fans Barcelona mungkin lebih paham bagaimana perasaan Suarez ketika itu.
Gunjingan mengenai hengkangnya Suarez membahana di setiap sudut-sudut Catalunya. Bukan mencemooh sang striker secara pribadi karena bergabung ke klub rival sengit, para pengabdi Barca justru menyoroti keputusan absurd Koeman.
Bekas pelatih timnas Belanda ini memang salah satu legenda besar Barca. Pernah menghadirkan kejayaan untuk klub Catalans di era 90-an. Akan tetapi, bukan berarti dia bisa dengan entengnya membuang pemain yang dalam kacamata idealisme dia tak cocok dengan gayanya, bukan?
Ada faktor teknis dan nonteknis yang harus dipertimbangkan masak-masak setiap pelatih dalam pengambilan keputusan demi kemaslahatan klub di masa depan. Salah satunya, cukup bijak dikatakan jika suara fans pun perlu untuk didengar.
Loyalis Barca mana yang berani membantah profile mentereng Suarez sejak bergabung ke Camp Nou dari Liverpool pada Juli 2014 silam? Dalam enam tahun kesetiaannya dengan balutan seragam Los Blaugrana, Suarez mencatatkan total 283 penampilan di lintas ajang, dengan mencetak 198 gol.
Selama periode itu, bomber berusia 34 tahun tersebut berhasil mempersembahkan empat gelar juara La Liga Spanyol, empat titel Copa del Rey, dua Piala Super Spanyol, satu trofi Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub, termasuk jadi bagian penting dari treble winners musim 2014/15 dan dua kali menyabet Sepatu Emas.
Sulit untuk menyebut semua capaian Suarez di atas tak bernilai prestise, dan dengan kata lain, Suarez telah memberikan segalanya untuk Barca. Tapi, Barca di bawah kepemimpinan Koeman memilih untuk tak lagi bergandengan tangan dengan salah sosok berjasa dalam sejarah Barca.
Nasi sudah menjadi bubur
Hitam di atas putih telah tertulis. Suarez diperkenalkan sebagai personel anyar Atletico Madrid di musim panas kemarin. Perpisahan emosional bagi siapa pun yang mencintai Suarez, termasuk para pemain dan staf pelatih. Namun, tidak demikian dengan Koeman.
“Saya tidak menyesal. Saya selalu menyoroti kualitasnya. Keputusan dibuat olehnya dan juga klub. Saya selalu berharap yang terbaik untuk semua orang,” kata Koeman di awal tahun ini, tatkala banyak loyalis Barca yang merasa rindu dengan Suarez gara-gara si striker langsung tampil tokcer bersama Los Rojiblancos.
Tak tanggung-tanggung, dari 15 pertandingan pertama yang dilalui Suarez bareng Atletico, dia berhasil melesakkan 12 gol. Pekan demi pekan dilalui Suarez dengan catatan cemerlang, sementara fans Barca hanya bisa menyaksikan salah satu pemain kesayangan mereka bersinar di klub pesaing juara.
Suarez pada akhirnya menuntaskan musim debutnya di Atletico dengan koleksi 21 gol, termasuk gol dramatisnya yang menentukan kemenangan 2-1 atas Real Valladolid di laga pamungkas La Liga untuk membawa timnya menyudahi dahaga juara dalam tujuh tahun.
Tangis emosional Suarez pecah selepas peluit panjang di Jose Zorrilla Stadium. Kalian bisa mendeskripsikan sendiri apa yang sedang diucapkan Suarez dalam nuansa haru nan penuh suka cita dalam cuplikan atas.
Di kesempatan itu pula
Kepada Movistar, Suarez mengirim pesan mendalam untuk Barca: “Saya mengalami situasi sulit pada musim panas lalu. Saya diremehkan.”
“Barcelona tidak menghargai saya, kemudian Atletico membuka pintu untuk menunjukkan kepercayaan kepada saya. Saya akan selalu berterima kasih kepada klub ini!,” tegasnya.
Cules akan selalu mengenang kepergian Suarez ke Wanda Metropolitano bukan sebagai pengkhianat, melainkan sosok yang justru dikhianati klub kesayangannya sendiri.
Sejarah boleh mencatat, ini adalah kemenangan besar Atletico Madrid. Namun, publik sepakbola tampaknya bisa bersepakat, ini lebih kepada kemenangan telak Luis Suarez atas Barcelona!
LIVE CHAT 24 JAM
LINE : Istanagoal
FB : Istana Goal
WHATSAPP : +855967043548
Min Depo : Rp 25.000,-
Min WD : Rp 50.000,-
BONUS DEPOSIT HARIAN
BONUS DEPOSIT NEW MEMBER 10%