ISTANAGOALLOUNGE – Pematangsiantar atau biasa sering disingkat Siantar merupakan kota di Provinsi Sumatra Utara. Letaknya termasuk strategis karena di lintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatra. Siantar memiliki luas wilayah 79,97 kilometer persegi. Kota ini hanya berjarak 128 km dari Medan dan 50 km dari Parapat, sehingga sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawan yang hendak menuju Danau Toba. Pada 2019, jumlah penduduk di kota ini sebanyak 255.317 jiwa dengan proporsi laki-laki 124.533 jiwa dan perempuan 130.784 jiwa. 5 Fakta tentang Pematangsiantar
5 Fakta tentang Pematangsiantar
1. Asal-usul Nama Pematangsiantar 5 Fakta tentang Pematangsiantar
Nama asli Kota Siantar di sebut Siattar. Asal usul nama Siattar itu berasal dari nama sebidang tanah di “attaran” di Pulau Holong.
Dalam bahasa Simalungun “attar” di tambah akhiran “an” berarti kata unjuk untuk sebuah wilayah (areal tanah).
Lama kelamaan, akhiran ini berubah menjadi awalan “si”. Awalan “si” dalam bahasa Simalungun di pakai untuk kata tempat dan benda.
Setelah di gabungkan akhirnya kata-kata itu menjadi nama sebuah perkampungan.
Sementara, kata Pematang berarti parhutanan atau perkampungan.
Raja yang pernah berkuasa di Siattar tinggal di Rumah Bolon atau Huta.
Dari situlah muncul ide tempat tinggal raja di sebut pematang. Jika di gabungkan nama itu menjadi Pematang Siantar yang berarti Istana Raja Siattar.
2. Pernah Jadi Kerajaan
Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pematangsiantar berkedudukan di Pulau Holing. Raja terakhir mereka keturunan marga Damanik, yaitu Tuan Sang Nawaluh Damanik. Ia memegang kekuasaan sebagai raja pada 1906.
Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk di antaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Bayu, Suhi Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar, serta Tomuan.
Daerah-daerah tersebut lalu menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar.
Setelah Belanda memasuki daerah Sumatra Utara, Simalungun menjadi daerah kekuasaan Belanda. Pada 1907, berakhirlah kekuasaan raja-raja.
Kontrolir Belanda yang semula berkedudukan di Perdagangan, pada 1907 di pindahkan ke Pematangsiantar.
Sejak itulah Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak di kunjungi pendatang baru.
3. Roti legendaris
Di Pematangsiantar ada roti legendaris yang populer di jadikan oleh-oleh yaitu roti ganda.
Roti ganda adalah roti bantal yang di olesi selai srikaya dan meses. Di namai demikian
karena di ambil dari nama toko penjualnya yang berada di Jalan Sutomo, Kecamatan Siantar Barat. Toko roti ini sudah berdiri sejak 1979.
Toko ini menawarkan tiga pilihan ukuran roti. Ukuran kecil sekitar Rp10 ribu, ukuran sedang Rp22 ribu, dan ukuran besar Rp42 ribu.
Tiap harinya toko ini selalu di padati para pembeli. Wajar saja karena tekstur rotinya yang empuk dan lembut serta rasa manisnya yang pas.
Roti ini menjadi pilihan yang tepat untuk di santap bersama teman-teman dan keluarga.
4. Becak Siantar
Di Siantar, ada moda transportasi khas yang di kenal dengan sebutan Becak Siantar.
Ciri utama becak ini adalah menggunakan sepeda motor merek BSA atau Birmingham Small Arm, motor besar tua bermesin 350 cc hingga 500 cc yang sangat langka di dunia.
bahkan Ada cerita kenapa motor ini bisa menjadi moda transportasi khas di sana.
Awalnya, motor ini di buat untuk kendaraan perang, terutama untuk keperluan militer Inggris dan tentara sekutu melawan Jerman dalam Perang Dunia II.
BSA masuk ke Indonesia pada masa revolusi fisik, yakni setelah kemerdekaan hingga 1949.
Motor ini dibawa langsung oleh pemerintah Belanda untuk pasukannya.
BSA kemudian menyebar ke setiap daerah bekas jajahan Belanda, termasuk Siantar.
Saat tentara Sekutu pulang, mereka tak mengikutsertakan kendaraannya itu.
BSA pun di tinggalkan begitu saja sampai kemudian orang lokal melihat potensi dari timbunan rongsokan itu.
Disebutkan pada 1950-an banyak rongsokan BSA yang tak terpakai di berbagai sudut kota.
Penduduk Siantar mulai berpikir untuk memanfaatkannya sebagai mesin penarik becak.
Sejak itulah motor ini jadi becak. Saat ini, nama BSA bahkan diplesetkan menjadi Becak Siantar Asli.
Rata-rata usia BSA yang dipakai mencapai sekitar 60 tahunan.
5. Patung Dewi Kwan In
Pematangsiantar terkenal akan keberagaman etnis, budaya dan agama. Hal itu membuatnya memiliki banyak destinasi wisata religi.
Salah satu yang terkenal di kalangan wisatawan adalah patung Dewi Kwan Im.
Patung ini menjadi salah satu ikon wisata religi yang selalu ramai di kunjungi oleh wisatawan di Siantar.
dab ini berdiri sejak November 2005 dan berada di Kompleks Vihara Avalokitesvara di Jalan Pane, Kecamatan Siantar Selatan.
Patung ini berdiri kokoh di atas Gedung Klenteng Vihara Avalokitesvara dan di kelilingi empat patung sebagai pengawal serta dua lonceng besar yang menghiasi lokasi patung.
Patung Dewi Kwan Im ini memiliki tinggi 22,8 meter dan berat sekitar 1.500 ton.
Dengan ketinggiannya itu, patung tersebut meraih rekor MURI pada 2008 sebagai patung Dewi Kwan Im tertinggi di Asia Tenggara.