ISTANAGOALLOUNGE 6 Fakta Menarik Pandeglang Tertua di Indonesia. merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Banten. Pandeglang berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara dan Kabupaten Lebak di sebelah timur.
Pada 2021, populasi kabupaten ini mencapai 200 ribu jiwa. Suku asli kabupaten ini yakni Suku Banten.
Di sana terdapat tiga gunung, yakni Gunung Karang, Gunung Pulosari, dan Gunung Aseupan. Di Pandeglang juga mengalir dua buah sungai, yaitu Sungai Ciliman dan Sungai Cibaliung.
Selain itu, masih banyak hal-hal menarik lainnya seputar Pandeglang. Berikut enam fakta menarik Pandeglang yang telah di rangkum dari berbagai sumber.
1. Asal-usul nama
Asal-usul nama kabupaten ini memiliki berbagai versi. Versi pertama menyebut nama Pandeglang di ambil dari cerita pembuatan gelang yang di buat oleh pandai besi (tukang besi).
Bahan pembuatan gelang tersebut, di ambil dari potongan bagian belakang meriam Ki Amuk yang telah di lebur menjadi lima pasang atau sepuluh gelang.
Bentuk meriam itu di anggap kurang etis bagi masyarakat di lingkungan Kesultanan Banten. Maka, muncul cerita rakyat akan pembuatan gelang tersebut oleh pandai besi yang bernama Ki Buyut Papak yang tinggalnya sekitar 30 Km arah selatan Banten Lama.
Versi kedua masih sama seputar pembuatan gelang. Kali ini tentang kisah seorang putri kerajaan yang bersedih karena di lamar oleh seorang pangeran yang tampan dan sakti.
namun pangeran tersebut berperilaku jahat. Putri ingin menolak lamaran dari pangeran, namun lamaran sulit di tolak karena ia mengancam akan menghancurkan kerajaan sang putri.
Putri memutuskan untuk bersemedi meminta petunjuk. Ia lalu di datangi oleh kakek bernama Pande Gelang yang akan membantunya membatalkan lamarannya.
Singkat cerita, Ki Pande bergegas membuat sebuah gelang untuk menghilangkan kesaktian pangeran.
Setelah pangeran kehilangan kesaktiannya, ternyata kakek tersebut berubah menjadi pangeran karena sebenarnya kesaktiannya di curi oleh pangeran tersebut.
2. Punya taman nasional tertua di Indonesia
Pandeglang menjadi rumah bagi taman nasional (TN) bernama Ujung Kulon. Taman nasional ini merupakan taman nasional tertua di Indonesia. TN ini pun sudah di resmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang di lindungi oleh UNESCO pada 1991.
TN ini merupakan rumah bagi hewan langka, yakni badak bercula satu atau badak jawa. Selain badak bercula satunya yang terkenal, TN ini menyimpan berbagai objek wisata menarik.
Ada Pulau Peucang untuk snorkeling hingga Pulau Umang yang memiliki hamparan pasir putih.2 dari 5 halaman
3. Pantai Carita
Pantai Carita adalah salah satu destinasi wisata populer di Pandeglang. Ombak lautnya kecil dan lembut menyapu di sepanjang pantai tanpa karang.
Pengunjung akan di sajikan dengan pemandangan Anak Gunung Krakatau. Di sana, tersedia berbagai permainan air seperti banana boat, jet ski, dan ada berbagai penginapan jika hendak bermalam.
4. Seni Patingtung
Seni Patingtung merupakan seni yang berkembang di Pandeglang tepatnya di Kecamatan Mandalawangi. Kesenian ini adalah pertunjukan yang bersifat magis religius karena memadukan unsur agama dan kekuatan magis.
Pertunjukan Patingtung di awali dengan selawat, lalu di tampilkan tarian bela diri dengan gerakan-gerakan menunjukkan ketangkasan penari pria dalam berkelahi tanpa menggunakan senjata.
Suasana kian tegang ketika di tampilkan gerakan perkelahian menggunakan alat atau senjata.
5. Tradisi Bubur Suro
Warga Pandeglang mempunyai tradisi memperingati 10 Muharram dengan memasak bubur asyura atau biasa di sebut bubur suro. termasuk Bubur ini telah menjadi tradisi turun temurun yang masih di laksanakan hingga saat ini.
Bubur tersebut akan di bagikan ke masjid-masjid, kerabat terdekat, dan masyarakat setempat. dan Bubur nantinya akan di santap bersama. Tradisi ini sebagai bentuk syukur atas limpahan rezeki sekaligus bentuk kebersamaan warga setempat.
6. Punya kuliner unik
Pandeglang punya kuliner khas bernama balok menes. Kue ini terbuat dari singkong dan memiliki bentuk dan rasa yang mirip getuk. Bedanya, penyajiannya menggunakan serundeng dan bawang goreng.
Biasanya balok menes di santap masyarakat setempat bersama air jahe atau bandrek. Nama balok menes sendiri di ambil dari nama sebuah kecamatan di Pandeglang, yakni Kecamatan Menes.