5 Fakta Serial Sianida yang Jadi Sorotan

 ISTANAGOALLOUNGE 5 Fakta Serial Sianida yang Jadi Sorotan Sinema Indonesia mulai berani menampilkan alur cerita dengan menambah unsur sensitif. Selain film, kini muncul serial yang menampilkan sepasang penyuka sesama jenis berjudul Sianida. Sianida digadang-gadang menjadi serial Indonesia pertama yang secara berani menampilkan LGBT.

Serial yang rilis pada Rabu (25/8/2021) itu mengusung kasus pembunuhan kopi sianida dengan menampilkan sepasang lesbian yang diperankan oleh Jihane Almira dan Aghniny Haque. Serial ini pun cukup mendapat sorotan masyarakat khususnya di media sosial, mengingat LGBT masih menjadi isu yang kontroversi untuk diangkat dalam sinema Indonesia.

Selain itu, alur cerita yang mirip dengan kasus yang menimpa Wayan Mirna Salihin pun diprotes oleh keluarga. Saudara kembar Mirna, Sandy Salihin mengungkapkan kekecewaannya melalui Instagram Stories-nya. Bahwa tidak semestinya serial itu membuka kembali kisah pilu yang menimpa saudaranya.

Ada beberapa fakta yang perlu diketahui dari serial yang dibintangi oleh segenap aktor kenamaan, seperti Rio Dewanto, Samuel Rizal, Jihane Almira, hingga Aghniny Haque. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, 5 fakta dari serial Sianida, Kamis (2/9/2021).

1. Karakter Utama Berperan Jadi Pasangan Penyuka Sesama Jenis.

Serial Sianida yang tayang mulai 25 Agustus 2021 di WeTV dan iflix ini memiliki 12 episode yang tiap episodenya rilis setiap Rabu. Dalam serial ini, karakter utama yang diperankan oleh Jihane Almira dan Aghniny Haque menampilkan sepasang lesbian.

Sianida berkisah tentang Amelia (Jihane Almira) dan Jenny (Aghniny Haque) merupakan sepasang kekasih yang saling mencintai sejak awal. Serial ini menjadi serial Indonesia pertama yang secara berani menampilkan LGBT. Bahkan terdapat adegan ciuman antara keduanya.

2. Perankan Karakter Lesbian, Aghniny Sampai ke Psikolog dan Minta Izin Orangtua.

Saking tertariknya dengan serial ini, Aghniny Haque bahkan ikut jalur casting dan berhasil lolos sebagai karakter utama. Untuk perankan karakter Jenny yang seorang lesbi, Aghniny berpikir matang-matang dan sempat meminta izin ke sang ibunda, manajemen, sampai berdiskusi dengan psikolognya.

“Saya sadar betul karakter yang saya mainkan. Maka, saya izin ke ibu, manajemen, dan psikolog untuk mengambil peran lesbian,” ungkapnya dalam Press Conference WeTV Original Sianida pada Selasa (24/8/2021).

3. Cerita Fiktif Terinspirasi dari Kasus Kopi Sianida.

Pada 2016, perhatian publik Indonesia tersita pada sebuah kasus pembunuhan yang menyeret nama Jessica Kumala Wongso. Jessica dituduh sebagai dalang pembunuhan seorang perempuan bernama Wayan Mi rna Salihin dengan cara mencampurkan sianida ke dalam kopi milik Mirna.

Selain kasus Jessica dan Mirna, di Indonesia juga banyak kasus kriminal tentang sianida. Nah, kasus inilah yang menginspirasi serial yang di sutradarai oleh Sridhar Jetty. Alur dan semua karakter di serial ini di klaim adalah fiktif semata.

4. Di protes Keluarga Mirna

Protes atas serial ini di sampaikan oleh saudara kembar Mirna, Made Sandy Salihin melalui Instagram Stories. Ia menilai serial tersebut menceritakan kisah keluarganya dan kasus pembunuhan Mirna dengan pelakunya, Jessica Wongso.

Ia merasa geram ketika kasus pembunuhan Mirna jadi inspirasi pembuatan serial tersebut. Sandy juga menuding mereka mengeksploitasi kesedihan hidup orang lain. Sandy mengatakan serial itu membuka cerita pilu bagi keluarganya.

“Orang-orang ini membuka luka lama untuk keluarga kami. Mau terinspirasi kek, mau bilang fiksi, semua Indonesia juga tahu ini film tentang keluarga siapa,” ujarnya.

Di akhir protesnya, Sandy minta agar orang-orang menghormati privasi keluarganya. “Saya hanya ingin mengatakannya dengan lantang, tolong bersikap sopan dan hargai keluarga kami,” tulis Sandy.

5. Konfirmasi Produser Atas Tudingan Keluarga Mirna

Sementara itu, dalam jumpa pers peluncuran serial Sianida, produser Raam Pinjabi menyanggah kalau cerita yang di angkat adalah adaptasi dari kasus pembunuhan Mirna yang di racun kopi sianida. Raam juga menegaskan kalau serial Sianida merupakan cerita fiktif.

“Kasus-kasus sianida itu sangat banyak di negeri kita, bahkan di seluruh dunia. Namun karena kasus yang terjadi di saat itu merupakan kasus yang high profile, jadi ini film kita juga diasosiasikan ke sana sebelum menonton kontennya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *