Muna merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara yang beribu kota di Rana. Letak kabupaten ini berada di bagian selatan dari garis khatulistiwa. Pada 2020, jumlah penduduk Kabupaten Muna sebanyak 215.527 jiwa yang terbagi ke dalam 22 kecamatan. Kecamatan Tongkuno merupakan kecamatan terluas di kabupaten ini yaitu sebesar 440,98 kilometer persegi. berikut 3 Fakta Menarik Kabupaten Muna
3 Fakta Menarik Kabupaten Muna
1. Sejarah Kerajaan Muna
Dulunya di kabupaten ini berdiri sebuah kerajaan, yaitu Kerajaan Muna.
La Eli atau Baidhuldhamani yang bergelar Bheteno Ne Tombula di angkat sebagai raja pertama.
Setelah pemerintahan Bheteno Ne Tombula berakhir, ia di gantikan oleh Sugi yang berarti Yang Mulia.
Terdapat lima orang sugi yang pernah memimpin Kerajaan Muna, yaitu Sugi Patola, Sugi Ambona, Sugi Patani, Sugi La Ende, dan Sugi Manuru.
Setelah pemerintahan para sugi berakhir, digantikan oleh Lakilaponto sebagai Raja Muna VII, begitu seterusnya hingga 36 raja.
Semasa penjajahan Belanda, Raja La Ode Pulu yang berkuasa pada 1914-1918 menentang perjanjian Korte Verklaring yang di buat pada 1906 antara Buton dan Belanda.
Raja menganggap perjanjian tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Adat Muna.
La Ode berjuang dengan bergerilya, tetapi ia terbunuh. Raja pengganti melanjutkan perjuangannya melawan Belanda hingga pergantian raja berikutnya selalu berlangsung sebentar.
Akhirnya, rakyat membentuk laskar-laskar dan beberapa batalion, salah satunya Batalion Sadar.
Batalion itu merupakan cikal bakal Kodam Wirabuana di Makassar saat ini.
Pada 1947 ketika pemerintahan raja terakhir La Ode Pandu, Batalion Sadar, Barisan 20, dan para pejuang
seperti Idrus Efendi, Halim Tobulu, La Ode Enda, dan La Ode Taeda Ahmad mempertahankan proklamasi kemerdekaan RI.
Mereka di kenal gigih memperjuangkan pembentukan Kabupaten Muna dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Gua Liangkobori
Tempat ini berada di Desa Liangkobori, Kecamatan Lohia. Gua Liangkobori menyajikan ratusan lukisan purba pada dinding-dinding gua yang merupakan bukti sejarah peradaban masyarakat Muna di zaman prasejarah.
Liangkobori dapat di artikan sebagai gua bertulis yang mana merupakan goresan seseorang pada sebuah peradaban, ekspresi, pemikiran, hasrat, dan cita-cita.
Gua yang memiliki tinggi empat meter pada mulut gua ini, menampilkan stalakmit dan stalaktit.
Beberapa hewan pun hidup di gua ini, salah satunya kelelawar yang menggantung langit-langit gua. Di temukan pula jejak kulit ular di Gua Liangkobori ini.
Menurut sejarah, terdapat sekitar 222 buah gambar di dinding gua, baik gambar utuh, tidak utuh, dan tidak dapat di identifikasi.
Sekitar 130 jenis lukisan dari gua ini menggambarkan aktivitas masyarakat Muna pada zaman prasejarah.
Gambar-gambar tersebut seperti gambar bercocok tanam, ternak, berburu, dan berperang.
Terdapat pula gambar matahari, pohon kelapa, gajah, burung, kuda, rusa, kura-kura, lipan, dan berbagai jenis hewan lainnya.
3. Danau Ubur-Ubur
Seperti di Derawan, Kalimantan Timur, Kabupaten Muna juga memiliki danau yang di penuhi dengan ubur-ubur.
Danau Ubur-Ubur Lohia terletak di Kecamatan Lohia. Ini menjadi salah satu destinasi wisata tempat para turis snorkeling.
Ukuran ubur-ubur yang berada di danau ini memiliki ukuran yang variatif, mulai dari selebar telapak tangan hingga sekecil kuku.
Berenang bersama ubur-ubur di danau ini terbilang aman karena bukan termasuk jenis bersengat.
Danau yang pertama kali di temukan pada 2016 ini, memiliki jalur yang menantang, yaitu melewati hutan yang di sisi kiri dan kanan merupakan tebing curam.