3 Fakta Menarik Kabupaten Sekadau

6 Fakta Menarik Kabupaten Sekadau yang Punya Tari Pinggan Sebagai Hiburan Rakyat

IstanaGoalLounge  – Sekadau merupakan nama kabupaten  di Provinsi Kalimantan Barat yang beribu kota di Sekadau Hilir. Luas wilayahnya mencapai 6.263,07 kilometer persegi dan terbagi menjadi tujuh kecamatan. Jumlah penduduk Sekadau pada 2020 mencapai 201.458 jiwa. Komposisinya terdiri dari laki-laki 103.376 jiwa dan perempuan 98.082 jiwa. berikut 3 Fakta Menarik Kabupaten Sekadau

3 Fakta Menarik Kabupaten Sekadau

1. Cikal-bakal Sekadau

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, nama Sekadau di ambil dari nama pohon Batang Adau,

sejenis pohon kayu yang banyak tumbuh di muara sungai (sekarang bernama Sungai Sekadau).

Sumber lainnya menyebutkan bahwa Sekadau muncul dari kebiasaan masyarakat pada zaman dahulu,

masyarakat sering berseru ‘Baru Adau’ yang berarti baru melihat, ketika mereka melihat sesuatu yang tidak biasa atau asing.

Cikal bakal Kabupaten Sekadau adalah sebuah kerajaan yang berasal dari pecahan rombongan kerabat keluarga Dara Nante yang juga menjadi cikal bakal beridirnya Kabupaten Sanggau.

Rombongan yang dipimpin Singa Patuh Bardat dan Patih Bangi itu berjalan menyusuri Sungai Sekadau yang merupakan anak Sungai Kapuas.

Rombongan ini terus berkembang hingga melahirkan Suku Kematu, Suku Benawa, Senganan (Suku Dayak yang memeluk Islam), Mualang, dan keturunan Dayak Mualang yang menjadi raja-raja Sekadau.

Kerajaan Sekadau awalnya terletak di daerah Kematu, sekitar tiga kilometer di Hilir Rawak, ibu kota kecamatan Sekadau Hulu.

Raja pertama Sekadau adalah Pangeran Engkong yang memiliki tiga putra yakni, Pangeran Agong, Pangeran Kadar, dan Pangeran Senarong.

Sesudah Pangeran Engkong wafat, tahta kerajaan diduduki putra keduanya, Pangeran Kadar, karena di nilai lebih bijaksana dari dua putra lainnya.

Karena kecewa, Pangeran Agong meninggalkan Sekadau menuju Daerah Lawang Kuari, yang masuk dalam kawasan asministratif Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir.

Sedangkan, Pangeran Senarong menurunkan penguasa Kerajaan Belitang.

Setelah Pangeran Kadar wafat, pemerintahan di lanjutkan oleh putra mahkota Pangeran Suma.

Pangeran Suma pernah dikirim orangtuanya utnuk memperdalam pengetahuan agama Islam ke Kerajaan Mempawah. 

Ibu kota kerajaan pun di pindahkan ke kampung Sungai Bara dan sebuah masjid kerajaan didirikan di sana.

Di daerah ini terdapat banyak makam raja-raja yang kemudian di pindahkan ke Sekadau, tepatnya di kampung Sungai Barak.

2. Situs Batu Pait

Situs yang di kenal pula dengan nama Batu Bertulis ini terletak di Desa Sebabas, Kecamatan Nanga Mahap.

Lokasi batu ini berada di hutan lindung yang berarti pemandangan sekitar situs ini masih asri dan sejuk.

Batu ini merupakan batu andesit dengan tinggi sisi kiri batu mencapai dua meter dan sisi kanan 3,90 meter, panjang batu 5,10 meter, dan lebar mencapai 1,2 meter.

Pada batu ini terdapat pahatan dan ukiran yang menggunakan huruf pallawa, berusia lebih dari 700 tahun.

Batu ini merupakan peninggalan kerajaan Hindu di kalimantan. 

3. Makam Bukong

Bukong berada di Desa Sebabas, Kecamatan Nanga Mahap. Makam itu merupakan peristirahatan terakhir seorang Tumenggung Kerajaan Sekadau, yaitu Tumenggung Panglima Ayub. Pada nisan makam tertera tahun 1617.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, Panglima Ayub berperang melawan Kerajaan Sintang dalam memperebutkan wilayah Sepauk. 

Dia membawa tujuh kepala pasukan pasukan perang kerajaan ketika berperang dan mereka turut di makamkan di sebelah Panglima Ayub.

Sarri Segera Latih Lazio, Minta Datangkan Pemain Chelsea Ini
PREDIKSI TOGEL SINGAPORE

Ikutin Terus Prediksi Togel Terupdate
IstanaGoalLounge

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *