6 Fakta Menarik Kabupaten Wajo

IstanaGoalLounge  – Wajo merupakan kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang luas wilayahnya 5,36 persen dari total luas provinsi. Tepatnya, luas wilayah kabupaten ini 2.506,19 kilometer persegi.  berikut 6 Fakta Menarik Kabupaten Wajo

6 Fakta Menarik Kabupaten Wajo

1. Museum Saoraja Mallangga

Museum yang berada di Kecamatan Tempe, dulunya bernama Museum Sengkang pada 1990.

Nama museum yang di bangun pada 1933 ini diartikan sebagai rumah raja yang bertingkat.

Bangunan ini menempati bekas kediaman Datu Raureng Bettempola ke-27, seorang pembantu dekat dari Datu Wajo (setingkat menteri).

Pada museum ini tersimpan beberapa koleksi, salah satunya alat-alat rumah tangga yang di gunakan oleh raja-raja Mallangga.

Arsitektur bangunan dua lantai ini merupakan perpaduan rumah panggung khas Bugis dan bangunan khas Belanda.

Proses pembangunannya memakan waktu lebih dari dua tahun. 

Bangunan ini menggambarkan kedekatan raja dengan rakyatnya. Hal itu terlihat dari tidak di perkenankannya ada pagar pembatas bangunan ini, tidak boleh menampilkan kemegahan atau terlalu besar, dan tidak boleh tinggi, serta pintu harus selalu terbuka lebar.

Bentuk bangunannya secara umum masih di pertahankan seperti di awal, hanya bagian atapnya sudah di ganti tujuh kali.

2. Masjid Agung Ummul Quraa

Masjid Agung Ummul Quraa yang berada di Kecamatan Tempe mulai dibangun pada 1964.

Menurut sejarah, peletakan batu pertama masjid ini di lakukan oleh Presiden Sukarno.

Masjid ini di bangun di atas tanah seluas 5.500 meter persegi. Bangunan masjid di bangun bernuansa putih dengan kubah berwarna emas yang di rancang oleh Friedrich Silaban. Ia terkenal sebagai perancang Masjid Istiqlal Jakarta.

3. Situs Geddonge

Situs Geddonge yang di bangun sejak 1718 merupakan sebuah gudang mesiu yang dibangun pada masa pemerintahan Arung Matoa La Salewangeng.

Pada situs yang berada di Desa Lagosi dan Langkanangnge Desa Simpursia, Kecamatan Pammana, tersimpan berbagai alat perang dan warisan dari Dari Pammana.

Selain itu terdapat pula batu pelantikan atau yang di sebut sebagai Allantikeng.

Pemandangan di sekitar situs ini yaitu terdapat pohon ire atau aju ara. Tidak hanya tempat gudang,

pengunjung dapat melihat makam para Raja Pammana terdahulu, salah satunya Petta Datu Balla Tinggi.

4. Tari Bosara

Bisa di bilang Tari Bosara adalah tari piring-nya Wajo. Mereka membawa piring khas Sulawesi Selatan yang bernama Bosara.

Di atasnya di tata kue-kue tradisional, seperti kue cucur, bolu peca, dan kue lapis. Para penari juga mengenakan pakaian adat Makassar saat tampil

5. Kain Tenun Sengkang

Kain Tenun Sengkang merupakan tradisi turun temurun yang di lakukan oleh masyarakat asli Kota Sengkang, sejak dahulu.

Sentra tenun berada di Kecamatan Tanasitolo. Konon, Desa Pakkanna dipenuhi oleh para peneliti ulat sutera dan pengrajin tenun sutra.

Zaman dahulu, kain ini hanya di produksi untuk keperluan pribadi. Kain ini juga di gunakan untuk mendidik anak perempuan pada masyarakat Bugis

karena terdapat anggapan bahwa jika orang Bugis tidak pandai menenun, di anggap belum sempurna.

Biasanya, motif garis-garis kain tenun di buat dengan motif garis-garis vertikal dan motif kembang.

Pembuatan kain ini menggunakan benang sutera dengan warna yang mencolok.

6. Danau Tempe

Danau Tempe berada di Kecamatan Tempe, sekitar 7 kilometer dari Kota Sengkang. Di pinggir danau terdapat perkampungan nelayan di sepanjang tepi danau.

Pemandangan yang disajikan berupa matahari terbenam dan matahari terbit.

Di tengah danau dapat pula menyaksikan burung belibis yang mencari makan di danau ini. 

Danau ini menjadi habitat ikan air tawar, antara lain gabus (Channa striata), sepat siam (Trichogaster pectoralis), dan betok (Anabas testudineus).

Sarri Segera Latih Lazio, Minta Datangkan Pemain Chelsea Ini
PREDIKSI TOGEL SINGAPORE

Ikutin Terus Prediksi Togel Terupdate
IstanaGoalLounge

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *