ISTANAGOAL , Jakarta – Manchester United semakin dekat untuk menjadikan Gareth Southgate sebagai manajer. 5 Alasan Gareth Southgate Cocok Jadi Manajer MU
Situasinya saat ini, kontrak Southgate bersama Timnas Inggris akan habis pada bulan Desember.
Sebelum isu ini muncul, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah berupaya mempertahankan juru taktik berusia 53 tahun itu. Namun sang juru taktik menolak untuk mendiskusikan masa depannya hingga setelah Euro 2024.
Baca Juga -> Timnas Indonesia Vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Nah, ini 5 Alasan Gareth Mengapa Southgate Cocok Jadi Manajer MU Dan langkah MU ini dibilang tepat.
Sentuhan Nonteknis
Pasca-era Sir Alex Ferguson, MU berkali-kali ganti pelatih terkenal, beberapa di antaranya memiliki status legendaris.
Namun, ada yang tertinggal, sentuhan yang lebih manusiawi. Pep Guardiola, Jurgen Klopp, dan Mikel Arteta adalah bukti bahwa sentuhan manusiawi sangat bermanfaat.
Tak Asing
Reuni antara Southgate dan Dan Ashworth memiliki potensi untuk menghasilkan hal-hal besar.
Pengalaman dengan Tekanan
Sebagian besar pelatih tim nasional relatif lebih santai ketika menghadapi tekanan yang dihadapi oleh rekan-rekan klub mereka. Tapi, kursi panas The Three Lions hampir sama dengan klub.
Southgate bersiap untuk kembali ke kancah Premier League sekitar 15 tahun setelah jabatan terakhirnya di Middlesbrough.
English Connection
Namun, ikatan Southgate menembus satu tingkat lebih jauh karena dia sudah hampir satu dekade menjalin hubungan kerja dengan banyak calon pemain di Old Trafford.
Sebagian besar pemain Timnas Inggris yang berasal dari MU masih menjadi andalan. Ada Marcus Rashford, Harry Maguire, Luke Shaw, dan Mason Mount.
Perubahan
MU telah jauh dari apa yang mereka inginkan dalam beberapa tahun terakhir. Maka, saat Ratcliffe masuk, ada harapan akan menghasilkan perombakan total di Old Trafford. Mungkin saja hal itu berlaku untuk taktik tim karena memulai dari awal bisa menjadi langkah terbaik untuk maju.
Southgate bisa menjadi sosok yang ideal untuk memimpin perubahan. Kejelasan mengenai peran dan fungsi sangat berpengaruh dalam sepak bola, dan beberapa di antaranya tampaknya hilang seiring dengan renungan intelektual Ten Hag.