
IstanaGoal: Para pendukung Liga Inggris pasti sudah tidak asing lagi dengan Jamie Vardy. Ia telah menjadi sosok legendaris di Liga Inggris dan Leicester City berkat perjalanan kariernya yang luar biasa.
Tak banyak yang menyangka akan ada juara Liga Inggris baru pada musim kompetisi 2015–2016. Tim-tim besar seperti Arsenal, Manchester United, Manchester City, dan Chelsea masih menjadi favorit juara saat itu.
Meski demikian, Leicester City secara tak terduga berhasil merebut peringkat teratas Liga Inggris. The Foxes sebenarnya sudah hampir terdegradasi ke Championship pada musim sebelumnya.
Leicester City mengukir sejarah Liga Inggris di bawah arahan Claudio Ranieri. Jamie Vardy merupakan salah satu dari beberapa pemain yang menjadi bagian penting kesuksesan The Foxes saat itu.
The Foxes menjuarai Liga Inggris 2015–2016 berkat torehan 24 gol dan tujuh assist Vardy sepanjang musim itu. Akan tetapi, tahukah Bolaneters bahwa Vardy nyaris tidak berhasil masuk ke jajaran profesional?
Awal yang Tidak Mudah
Vardy kecil bergabung dengan akademi Sheffield Wednesday, seperti anak-anak lain seusianya.
Sayangnya, saat itu ambisinya untuk bermain secara profesional hampir hancur. Ia dilepas Sheffield Wednesday pada usia 15 tahun karena kondisi fisiknya dianggap tidak memadai, sehingga tidak layak bermain sepak bola profesional.
Namun, hal itu tidak menghentikan langkah Vardy. Vardy mencoba bergabung dengan Stocksbridge, klub kasta keenam Inggris, saat ia menjadi mahasiswa Ilmu Olahraga di universitas terdekat.
Digaji hanya tiga puluh pound seminggu tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup di Inggris. Akibatnya, Vardy terpaksa bekerja di pabrik yang membuat peralatan medis.
Sebelum nasibnya berubah, ia harus menanggung kondisi ini selama sekitar lima tahun.
Ubah Keberuntungan Anda
Tuhan selalu bersama mereka yang berusaha keras, begitulah pepatah mengatakan. Vardy juga terpengaruh oleh hal ini.
Vardy dianggap sebagai salah satu pekerja keras tim saat membela Stocksbridge. Allen Bethel, mantan manajer Stocksbridge, dapat membuktikannya.
Ia berkomentar, “Ia (Vardy) biasanya menjadi orang pertama yang datang ke latihan dan orang terakhir yang pulang.”
Pada tahun 2010, usaha Vardy membuahkan hasil. Ia direkrut dari Stocksbridge oleh manajer FC Halifax Neil Aspin, yang menawarinya mahar hampir £15.000. Vardy langsung membuat kesan di level kelima Inggris selama musim debutnya, mencetak 23 gol.
Fleetwood Town menyatakan minatnya untuk merekrutnya tahun berikutnya. Akuisisi Vardy memecahkan rekor transfer termahal untuk tim non-liga saat itu, karena mereka membayar satu juta pound untuk merekrutnya.
Keahlian Vardy segera ditunjukkan. Ia mencetak 31 gol dan memberikan enam assist di musim debutnya bersama Fleetwood, yang membuatnya dipromosikan ke Championship musim berikutnya setelah Leicester City merekrutnya.
Vardy dan Legenda Leicester City
Bisa dibilang bahwa karier Vardy di Leicester City pada awalnya tidak berjalan mulus. Ia hanya mencetak empat gol dan memberikan dua assist untuk The Foxes pada musim debutnya.
Penampilan Vardy mulai membaik pada musim keduanya. Dengan torehan 16 golnya, ia membantu The Foxes melaju ke Liga Primer.
Vardy masih tampak kesulitan beradaptasi pada musim pertamanya di kasta teratas sepak bola Inggris. Dalam 34 pertandingan Liga Primer, ia hanya berhasil mencetak lima gol, yang hampir membuat timnya terdegradasi.
Namun, musim 2015–16 menandai dimulainya legendanya bersama The Foxes. Ia merupakan salah satu penyerang paling berbakat di Inggris saat itu, mencetak 24 gol dalam satu musim untuk membantu The Foxes menjuarai Liga Primer.
Sejak itu, karier Vardy semakin membaik. Meski tak lagi menjuarai Liga Primer, ia menjadi pencetak gol terbanyak liga pada musim 2019–20 dan membantu timnya menjuarai Piala FA pada musim berikutnya.
Vardy bukanlah tipe pemain yang melupakan asal-usulnya. Meski saat itu banyak tawaran bergabung dengan tim besar seperti Arsenal dan Newcastle, ia tetap setia pada Leicester City.
Saat The Foxes dipaksa bermain di Championship pada musim 2023–2024 kemarin, pengabdian seperti itu juga tak kunjung pudar. Vardy tetap bertahan di King Power ketimbang pindah ke tim lain
Hanya dalam satu musim, ia mampu membantu timnya kembali ke Liga Premier di Stadion King Power.
HOT PROMO BONUS ISTANAGOAL :
Bonus yang kami berikan untuk bosku :
- Bonus New member 10% (TO X3)
- Bonus Deposit Harian 5% (TO X3)
- Bonus Cashback Sportbook UP 5% (Min 100 RIBU)
- Bonus Rolingan Casino 0.8% (MIN TO 1 JT)
- Bonus Cashback Slot UP 5% (Min 100 RIBU)