Bunga memiliki banyak peran dalam kehidupan sosial manusia. Dalam berbagai peristiwa, bunga sering hadir dalam acara ulang tahun, pernikahan, pemakaman, atau ucapkan selamat.
Bunga memiliki pesan yang berbeda-beda, berikut merupakan mitos terkait bunga dari berbagai peristiwa.
1.Lempar bunga saat pernikahan
Melempar bouquet bunga merupakan tradisi yang berasal dari Inggris. Pada abad pertengahan, para pengantin wanita akan melempar, bouquet bunga yang berisi karangan bunga wangi seperti dill yang bertujuan untuk menangkal roh jahat serta nasib buruk.
Karena di anggap sebagai pembawa keberuntungan, maka para tamu akan mencoba untuk mendapatkan sesuatu yang dimiliki oleh sang pengantin seperti bagian dari gaunya, rambut, ataupun bunga untuk meningkatkan nasib baik mereka. Untuk melarikan diri dari para tamu yang mencoba mengambil, sang pengantin akan melempar karangan bunga ke kerumunan tamu. Saat ini, karangan bunga akan dilempar kepada perempuan yang masih lajang. Dipercaya, siapa yang akan menangkap bunga tersebut akan menjadi orang selanjutnya yang menikah.
Selain memberikan peruntungan nasib, karangan bunga juga menjadi penutup bau badan loh! Dilansir dari Huffington Post, pengantin wanita memiliki bau yang khas pada abad ke-15. Dalam satu tahun, Juni menjadi waktu paling populer untuk menikah karena orang-orang mandi pada bulan Mei. Perempuan mendapatkan giliran terakhir untuk mandi di bak besar air panas, dan yang pertama kali masuk dalam bak tersebut adalah laki-laki dan anggota keluarga laki-laki, diikuti dengan perempuan, dan bayi. Maka dari itu, bunga digunakan untuk menutupi wewangian kurang sedap dari tubuh mereka.
2. Bunga di pemakaman
Bunga yang ada di pemakaman biasanya merupakan ekspresi visual dari rasa simpati, duka cinta, dan juga rasa hormat. Namun, fungsi bunga saat ini yang ada di pemakaman ternyata berbeda dengan zaman dahulu kala. Dilansir dari interflora.com, dahulu kala bunga yang harum akan ditempatkan di atas dan disekitar peti mayat untuk mengharumkan daerah tersebut dan menangkal aroma tubuh yang membusuk.
Untungnya, saat ini kita telah menemukan cara yang lebih baik untuk mengelola aroma tidak sedap dari tubuh yang membusuk, tetapi tren bunga pada pemakaman tetap hidup sampai saat ini.
Bunga lily atau bakung adalah bunga yang paling sering diberikan saat pemakaman. Bakung memiliki makna kehidupan setelah kematian untuk jiwa orang yang meninggal. Di seluruh dunia, bunga bakung menandakan kemurnian dan cahaya sehingga ketika kamu membawa bunga bakung, maknanya kamu berharap dan mendoakan bawa jiwa almahrum telah dipulihkan dari dosa akan dikembalikan ke keadaan yang tidak bersalah.
3. Ungkapan cinta
Tradisi memberikan bunga kepada orang yang kita cintai mulai berkembang di abad pertengahan. Dilansir dari Everyday Wisdom, pada saat itu gereja memberlakukan aturan yang sangat ketat terhadap para pasangan yang menunjukan kasih sayang mereka secara terbuka di depan umum. Khawatir akan dilihat dan dilaporkan, akhirnya memberikan karangan bunga menjadi simbol untuk mengekspresikan rasa mereka tanpa ketakutan. Para pasangan juga memberikan pesan tersembunyi lewat bunga dan saling bertukar pesan lewat bunga.
Saat ini, memberikan bunga kepada orang yang dicintai lebih terkesan sebagai gestur romantis dan biasanya hanya diberikan di waktu-waktu tertentu. Bukan lagi sebagai sarana komunikasi penghantar pesan yang intens.
4. Bunga segar di panggung teater
Bunga menjadi pusat takhayul di dunia teater. Diatas panggung, sangat tidak diperbolehkan ada bunga asli karena dianggap akan memberikan kesialan. Bunga boleh ada diatas panggung jika diserahkan kepada leading lady di tirai. Diperkirakan alasannya adalah jika bunga akan layu jika terkena cahaya panas dan akan jatuh ke lantai dan mampu membuat para pemain teater jatuh tergelincir dan akan merusak set mahal panggung. Meskipun begitu, tersandung di sayap atau pintu masuk teater pertama dianggap sebagai hal yang sangat beruntung.
Ikutin Terus Jadwal Pertandingan Bola Terupdate
IstanaGoal Lounge
Klik di Sini Untuk Situs Togel Online Terbaik