Perempuan dan pria merupakan dua makhluk yang berbeda. Keduanya punya cara masing-masing dalam menghadapi hal-hal dalam kehidupan, termasuk dalam hal menjalani hubungan. Perempuan dan pria juga punya sikap yang berbeda saat menyikapi putus cinta.
Sebuah survei yang digelar Binghamton University terhadap 5.000 orang dari 96 negara yang berbeda tentang patah hati saat putus cinta menyimpulkan bahwa para perempuan lebih lama terjebak dalam masalah putus cinta ketimbang pria.
Bersedia ala Perempuan
Hal itu terkait dengan kehilangan perempuan yang lebih banyak daripada pria. Saat memulai masa pendekatan hingga menjalanin hubungan. Perempuan biasanya lebih banyak meluangkan waktu dan memikirkan dengan matang hubungan yang tengah dijalani. Perempuan juga cenderung membuat rencana untuk sebuah hubungan dengan komitmen jangka panjang.
Akibatnya, ketika putus hubungan, perempuan merasa dunia runtuh. Perempuan jadi merasa tidak diinginkan oleh orang yang sudah mereka pilih.
Dalam keadaan demikian, hampir semua perempuan akan bercerita kepada teman atau keluarga. Pada beberapa kejadian, metode itu bisa berdampak positif karena membuat seseorang lebih paham dan menerima hal-hal menyakitkan yang terjadi padanya.
Sisi positifnya, sikap itu juga dapat membuat para perempuan menyadari kesalahan yang mereka lakukan dalam hubungan asmara. Bercerita soal putus juga bisa menjadi pembelajaran untuk hubungan asmara selanjutnya karena adanya banyak masukan.
Ketika bercerita, orang di sekitar mungkin bisa melihat masalahnya lebih objektif. Dengan begitu, perempuan jadi tahu akar permasalahan sehingga menjadikan mereka lebih kuat dan mudah untuk pulih dari rasa sakit hati.
Pria Juga Bisa Terpuruk saat Putus Cinta
Meski umumnya tak terlihat ‘cengeng’ seperti perempuan, pria nyatanya bisa merasa sedih dan sakit hati saat putus hubungan. Mereka hanya mengekspresikannya dengan cara yang berbeda.
Saat menghadapi putus cinta, pria juga emosional. Namun sayang, amarah yang mereka rasakan biasanya turut berimbas pada kebiasaan yang merusak diri sendiri. Selain itu, pria biasanya lebih senang melakukan aktivitas yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari kesedihan.
Membuka diri dan mencari tahu apa yang salah dari hubungan mereka bukanlah kebiasaan yang dilakukan oleh hampir sebagian besar pria.
Para pria cenderung menekan perasaan mereka dengan mendekati beberapa perempuan atau berkumpul bersama teman-teman pria lainnya. Akan tetapi, bila mereka mendapatkan perempuan yang mengiginkan sebuah komitmen, tidak jarang para pria tersebut akan lari karena belum sepenuhnya pulih dari hubungan sebelumnya.
Intinya, pria akan melakukan apa pun untuk mengubur rasa sedih di dalam diri mereka. Mulai dari menyibukkan diri dengan pekerjaan hingga menemukan hobi-hobi baru. Walaupun dari luar terlihat bahagia, bukan berarti mereka benar-benar melupakan masa lalunya.
Faktanya, para pria membutuhkan waktu yang lebih lama daripada perempuan untuk move on sepenuhnya. Mereka hanya tidak mau menunjukkan perasaan sedih kepada orang lain ataupun diri sendiri.
Ikuti Terus Prediksi Pertandingan Bola Terupdate
IstanaGoal Lounge
Klik di Sini Untuk Situs Togel Online Terbaik