IstanaGoalLounge – Nama Belu sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur mungkin belum familiar bagi sebagian orang. Secara administrasi, kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.284,94 kilometer persegi yang di bagi ke dalam 12 kecamatan. Kecamatan terluas di kabupaten ini berada di Tasifeto Barat sebesar 224,19 kilometer persegi dan kecamatan terkecil terletak di Atambua Barat sebesar 15,55 kilometer persegi Pada 2020, jumlah penduduk Kabupaten Belu sebanyak 217.973 jiwa. Karena posisinya, kabupaten ini merupakan jalur perlintasan internasional dengan Timor Leste. berikut 3 Fakta Menarik Kabupaten Belu NTT
3 Fakta Menarik Kabupaten Belu NTT
1. Padang Fulan Fehan
Fulan Fehan merupakan sebuah lembah yang berada di kaki Gunung Lakaan, tepatnya di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen.
Padang rumput ini menyuguhkan padang rumput dengan panorama Gunung Lakaan.
Bahkan Dari padang ini terlihat pula Bukit bBtu Maudemu dengan puncaknya terdapat kuburan Suku Melus.
Selain itu, padang rumput ini merupakan wilayah satu-satunya di Nusa Tenggara Timur yang di tumbuhi oleh kaktus. Banyak pula kuda liar yang berkeliaran.
2. Gereja Tua Lahurus
Gereja Lahurus merupakan gereja tertua ke-2 yang berada di Pulau Timor.
bangunan gereja ini terletak di Desa Fatulotu, Kecamatan Lasiolat, sekitar 27 kilometer dari Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.
Mulanya, penyebaran Gereja Katolik Timor di pimpin oleh para misionaris Belanda dan imam-imam Praja.
Kemudian, mereka mendirikan stasi Lahurus pada 1886 setelah awalnya mendirikan stasi Atapupu. Lambat laun, stasi ini berubah menjadi paroki.
3. Makanan Tradisional
Makanan tradisional Kabupaten Belu yaitu Aka Bilan dan Fehuk Kuhus.
Aka bilan merupakan sagu bakar dan fehuk kuhus merupakan ubi yang di kukus.
Dahulu, makanan ini merupakan makan pokok bagi masyarakat Belu.
Aka bilan di buat dengan menggunakan tungku, kayu api, dan babilak, sebutan untuk piring ceper berbahan tanah liat.
Makanan ini terbuat dari campuran sagu, kelapa parut, dan garam yang kemudian di pipihkan pada babilak dan di bakar. Hidangan ini cocok d isantap dengan kopi atau teh.
Sementara, Fehuk Kuhus berbahan dasar ubi yang di keringkan dan di haluskan.
Proses penghalusan ini bisa dengan ditumbuk maupun menggunakan mol.
Kemudian, tepung ubi dicampur dengan kelapa parut halus, garam, dan gula merah sebagai penambah rasa.
Adonan Fehuk Kuhus di cetak dalam anyaman daun lontar berbentuk kerucut dan di kukus menggunakan panci tanah liat di atas anglo.