4 Fakta Menarik Ketapang

IstanaGoalLounge  –  Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Ibu kotanya terletak di Kecamatan Delta Pawan atau yang di kenal sebagai Kota Ketapang, sebuah kota yang terletak di delta Sungai Pawan. Luas wilayah kabupaten ini 31.588 kilometer persegi dan berpenduduk sebanyak 570.657 jiwa pada 2020. Kabupaten Ketapang terdiri dari 20 kecamatan, sembilan kelurahan, dan 253 desa. berikut 4 Fakta Menarik Ketapang

4 Fakta Menarik Ketapang

1. Terluas di Kalimantan Barat

Di bandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Ketapang merupakan kabupaten terluas. 

Wilayahnya terdapat pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai yang merupakan muara sungai,

berupa rawa-rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata.

Sedangkan, daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit dan sebagian masih merupakan hutan.

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap, dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

2. Sejarah Nama Ketapang

Ketapang pernah menjadi pusat Kerajaan Tanjungpura yang berdiri sejak abad ke-8.

Pada abad ke-14, kerajaan ini pindah ke ke Sukadana yang saat ini menjadi ibu kota Kabupaten Kayong Utara.

Pemilihan letak dan nama suatu wilayah pada masa kerajaan biasanya di dasarkan pada keputusan pemimpin (raja dan pemuka agama),

tanda-tanda binatang dan tumbuhan atau menurut petuah-petuah orang tua atau pemuka agama. Begitu juga dengan Ketapang.

Raja Tanjungpura, Pangeran Giri Kusuma mengubah namanya dari Sorgi menjadi Giri Kusuma setelah memeluk Islam pada 1590,

kemudian mengubah nama kerajaannya menjadi Kesultanan Matan. Kata “Matan” di ambil dari bahasa Arab yang berarti Tanah Air yang penuh rahmat dan keselamatan.

Perubahan nama kota Matan menjadi Ketapang berasal dari nama Kampung Ketapang yang terletak di pinggiran sungai Ketapang kecil.

Ketapang merupakan tumbuhan berkayu yang hidup di ekosistem pesisir pantai. P

ohon ketapang (Terminalia catappa) di sebut sebagai tanaman peneduh, karena memiliki bentuk tajuk yang lebar.

Pemilihan nama wilayah yang mengambil jenis nama tumbuhan di yakini menjadi bentuk penyatuan dan penghormatan diri dengan lingkungan alam sekitarnya.

3. Wisata Ketapang

Ada banyak pantai sepanjang garis pantai Kabupaten Ketapang.

Pantai-pantai yang indah dan mudah di jangkau di antaranya, Pantai Sungai Jawi (Pantai Penage), Pantai Tanjung Batu, Pantai Pagar Mentimun, Pantai Air Mata Permai dan Pantai Tanjung Belandang.

Lalu, ada Tugu Ale-ale di perempatan Jl. R. Suprapto dan jalan menuju jembatan Pawan 1 yang melintasi Sungai Pawan.

Ale-ale adalah sejenis kerang berkulit halus yang menjadi makanan khas dari daerah Ketapang.

Tugu ini juga sebagai titik 0 Kilo meter Kota Ketapang.

Ada juga Tugu Tolak Bala yang berlokasi di tengah Kota Ketapang. Keraton Matan Tanjungpura,

dahulu merupakan Kesultanan/Kerajaan, saat ini di pimpin Raja PRK Haji Gusti Kamboja, terletak di Kelurahan Mulia Kerta KetPang dan menghadap ke Sungai Pawan.

Ada Kelenteng Tua Pek Kong, yaitu tempat ibadah umat Tridharma yang terletak di Jalan Merdeka, Ketapang.

Selain itu, ada Pulau Sawi. Di pulau ini Anda bisa menemukan wisata pendidikan cinta bahari yang telah di kelola oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

Di sini terdapat pula cagar alam dan areal konservasi yang bisa menjadi tujuan wisata menarik.

Pulau Sawi ini berlokasi di desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, sekitar 70 km dari Kota Ketapang.

4. Tempat Kelahiran Mantan Wapres Hamzah Haz

Dr. H. Hamzah Haz, M.A., Ph.D. lahir di Ketapang, Kalbar, pada 15 Februari 1940.

Ia adalah Wakil Presiden Republik Indonesia kesembilan yang menjabat sejak 2001 bersamaan dengan naiknya Megawati Soekarnoputri menjadi presiden.

Bersama Megawati, Hamzah Haz menjabat sebagai presiden dan wapres sampai 2004.

Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tahun 1998–2007.

Pada 1961 setelah lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak, ia menjadi wartawan surat kabar Bebas.

Hamzah lalu kuliah di Yogyakarta sampai lulus pada 1965 dan melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak.

Ia juga bergelar PhD (S3 / doktoral) dari American World University.

Pada 1998, Hamzah pernah diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden BJ Habibie.

Namun ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Pada 6 Oktober 1999, ia terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004.

Sarri Segera Latih Lazio, Minta Datangkan Pemain Chelsea Ini
PREDIKSI TOGEL SINGAPORE

Ikutin Terus Prediksi Togel Terupdate
IstanaGoalLounge

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *