ISTANAGOALLOUNGE – Umumnya dalam sepak bola, pemain biasanya memilih untuk membela negara kelahiran sendiri pada kompetisi tingkat internasional. Bahkan buat beberapa yang punya kewarganegaraan ganda, mereka bakal memilih salah satu dari negara paspornya tersebut, dan biasanya juga memilih tempat kelahiran. Suatu kebanggaan buat pemain bisa di panggil membela timnasnya. Beberapa di antaranya juga harus rela tak pernah di panggil, padahal dirinya merupakan pemain top. Ada juga yang kurang dapat kesempatan lantaran banyak saingan di posisinya. Namun, ada pula pemain yang memilih timnas yang bukan tanah kelahirannya. Beberapa lebih memilih untuk membela negara lain lantaran lebih dekat secara personal. berikut 5 Bintang Sepak Bola yang Tak Bermain untuk Negara Kelahirannya
5 Bintang Sepak Bola yang Tak Bermain untuk Negara Kelahirannya
1. Clarence Seedorf
Pada masanya, Clarence Seedorf bisa di bilang sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia.
Pele bahkan memilihnya untuk jadi bagian dari ‘FIFA 100’, daftar pemain terbaik sepanjang masa yang di rilis tahun 2004 silam.
Seedorf sempat menang tiga Liga Champions bersama tiga klub yang berbeda,
serta penghargaan tim dan individual Bermain untuk Timnas Belanda, sejatinya Seedorf merupakan pemain kelahiran Suriname.
Keluarga gelandang serang yang terkenal bersama AC Milan tersebut pindah ke Belanda sejak usia dua tahun.
Bersama De Oranje, Seedorf tampil sebanyak 87 kali dan menang pemain terbaik Belanda dua kali. Tak pernah sekalipun dia main untuk Suriname.
2. Pepe
Terkenal dengan gaya bermain yang keras bersama Real Madrid dan Portugal, Pepe sejatinya lahir dan besar di Brasil.
Kini pemain Pepe yang sudah berusia 36 tahun bermain di klub Portugal FC Porto.
Dalam sebuah wawancara, Pepe mengatakan lebih memilih Timnas Portugal lantaran kemampuanya tak di akui bersama Brasil.
Sejak usia 18 tahun Pepe tinggal di Portugal dan melakoni debut pada tahun 2007 silam.
Sejak itu, Pepe membela Timnas Portugal sebanyak 103 kali.
Terkenal gampang naik darah, tekel kerasnya diwaspadai lawan maupun rekannya karena rawan terkena kartu merah.
Pepe punya kesempatan membela Brasil tahun 2006, tapi kemudian diri nya menolak.
3. Patrick Vieira
Merupakan pemain kelahiran Senegal, Patrick Vieira kemudian pindah ke Prancis bersama keluarganya saat masih berusia delapan tahun.
Vieira kemudian berkembang jadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
Memilih membela Timnas Prancis, Vieira debut pada tahun 1997 silam.
Hingga pensiun, Vieira memainkan 107 pertandingan dan mencetak 6 gol.
Punya teknik, kemampuan fisik, dan postur serta kegigihan yang hebat,
bermain sebagai box-to-box, Vieira jadi bintang saat Prancis menjuarai Piala Konfederasi tahun 2001, Piala Eropa tahun 2000, dan Piala Dunia bersama Zinedine Zidane, Didier Deschamp, dan David Trezeguet pada 1998. Kini dirinya jadi pelatih OGC Nice, klub Liga Prancis.
4. Gonzalo Higuain
Pernah membela Chelsea dan sempat jadi andalan lini depan Timnas Argentina dan Real Madrid,
Gonzalo Higuain sejatinya merupakan kelahiran Prancis. Kala itu, Higuain yang lahir di kota Brest lantaran sang ayah, Jorge Higuaín, tengah bermain untuk klub Liga Prancis, Stade Brestois 29.
Higuain tetap mempertahankan kewarganegaraan Prancis miliknya walau akhirnya memilih timnas negara kelahiran sang ayah, yaitu Argentina.
Karier penyerang yang kini berusia 31 tahun tersebut cukup mentereng, dengan sempat menang 12 trofi sepanjang karier.
Sayangnya, bersama Argentina Higuain gagal memberikan prestasi seperti di level klub.
5. Ivan Rakitic
Jadi salah satu bintang yang membawa Timnas Kroasia ke final Piala Dunia, sejatinya Ivan Rakitic merupakan pemain kelahiran Swiss.
Memulai karier bersama Basel, Rakitic sempat bermain untuk Schalke dan Sevilla sebelum akhirnya mendarat ke Barcelona.
Beberapa trofi di menangi, termasuk treble musim 2014/15. Sebenarnya Rakitic sempat berseragam Timnas Swiss saat masih bersama Timnas U-21, tapi kemudian mengamini pinangan Slaven Bilic yang kala itu melatih Timnas Senior Kroasia.
Alhasil, Rakitic sejak itu membela Kroasia dan sudah tampil 100 kali dan mencetak 15 gol.
Rakitic jadi pemain kunci kala membawa Kroasia ka final Piala Dunia 2018.