ISTANAGOALLOUNGE – Jember merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo di sebelah utara, Kabupaten Banyuwangi di timur, serta Kabupaten Lumajang di barat. Mengenai asal nama Jember, belum ada bukti pasti yang benar-benar menguatkan asal usul nama Jember. Ada beberapa versi yang beredar tentang sejarah nama Jember. Salah satu versi yang paling kuat adalah bahwa Jember sebenarnya berasal dari kata ‘jembrek’ yang berarti becek dan berlumpur. berikut 6 Fakta Menarik Jember
6 Fakta Menarik Jember
1. Taman Nasional Meru Betiri
Jember memiliki taman nasional yang melindungi berbagai flora dan fauna Indonesia,
yaitu Taman Nasional Meru Betiri yang berada di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.
Luas wilayah taman nasional ini sekitar 58.000 hektare. Namanya di ambil dari nama gunung tertinggi di kawasan itu yakni Gunung Betiri.
Taman Nasional Meru Betiri memiliki daya tarik hutan dan pantai yang keasriannya sangat terjaga.
Di dalam taman nasional ini terdapat banyak pantai yaitu Pantai Bandealit, pantai Rajegwesi, Pantai Teluk Hijau, Pantai Sukamade, dan Pantai Batu.
Salah satu flora yang di lindungi di kawasan ini yaitu Rafflesia Zollingeriana yang merupakan flora endemik daerah tersebut.
Taman nasional ini juga merupakan tempat penangkaran berbagai jenis penyu seperti penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu lekang.
2. Motif Batik khas Jember
Jember memiliki motif batik yang khas. Ciri khas batik ini berupa motif daun tembakau.
Daun yang di juluki daun emas tersebut dilukis pada sehelai kain sampai menampilkan motif khas tersendiri.
Kecamatan Sumberjambe di kenal sebagai daerah penghasil batik khas Jember ini.
Di sana terdapat banyak sanggar-sanggar batik. Warganya pun di kenal memiliki keluwesan dalam membuat motif ini.
Banyak wisatawan lokal dan asing datang ke sana untuk belajar membatik.
3. Penghasil Tembakau
Jember merupakan daerah penghasil utama tembakau cerutu kualitas dunia.
Bahkan 90 persen produksinya telah di ekspor. Tembakau Jember terkenal di dunia terutama di pasar Jerman dan Belanda.
Kabupaten Jember pun termasuk salah satu produsen tembakau terbesar di Indonesia.
Hal tersebut membuat Jember di juluki sebagai Kota Tembakau. Di sana ada suatu kawasan bernama Industri Bobbin yang mengolah tembakau.
Tembakau asal Jember biasanya di gunakan sebagai pengikat, pembungkus, serta pengisi cerutu.
4. Camilan Suwar Suwir
Berkat camilan khasnya, Jember juga mendapat julukan Kota Suwar Suwir.
Suwar Suwir adalah camilan berbahan tape yang di campur dengan gula, dan susu sampai menghasilkan makanan seperti dodol namun lebih keras. Namun, ketika di makan rasa manisnya mencair di mulut.
Suwar Suwir memiliki aneka rasa seperti stroberi, pandan, dan cokelat. Camilan ini juga memiliki warna yang cerah, sehingga menarik perhatian pembeli.
Suwar suwir, konon telah menjadi oleh-oleh khas Jember sejak zaman Belanda. Harga camilan ini sekitar Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram.
Anda dapat menemukannya dengan mudah di pusat oleh-oleh di Jember. Kuliner khas lainnya ada Bakso Kabut, Pecel Pincuk Garahan, Wedang Cor, Kopi Kelapa, dan Prol Tape.
5. Jember Fashion Carnaval
Sejak 2003 Kabupaten Jember mengadakan sebuah acara karnaval busana yang rutin di gelar setiap tahunnya.
Karnaval busana itu bernama Jember Fashion Carnaval (JFC) dan merupakan karnaval berskala Internasional.
Karnaval ini bahkan menduduki peringkat ketiga karnaval terbesar di dunia.
Acara ini memamerkan kostum-kostum serta busana unik yang mampu jadi perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
JFC menjadi ikon dan salah satu daya tarik wisata Jember.
6. Can -macanan Kadduk
Jember mempunyai kesenian khas yang unik yaitu Can -macanan Kadduk.
Kesenian ini mempertontonkan macan-macanan (Can –macanan) dari karung goni (Kadduk) pada malam hari.
Macan ini di buat menggunakan karung yang di sulam dengan tali rafia sampai membentuk macan besar nan mengerikan.
Tingginya hampir satu setengah meter serta lebar mulut macannya sekitar 40 cm.
Seekor macan beratnya bisa mencapai setengah kwintal. Pertunjukan di awali dengan meminta doa oleh para pawang
kemudian menampilkan atraksi kesenian Can-macanan kadduk di iringi musik gamelan.
Salah satu pesan dari kesenian ini untuk mengajarkan anak-anak agar tidak nakal kepada orang lain terutama kepada ibu karena nanti bisa di mangsa macan.