IstanaGoalLounge – Gunung Semeru meletus pada Sabtu (4/12/2021) sore. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Rapli Handoko melaporkan gunung yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini melalui pesan singkat, Sabtu sore 4 Desember 2021. berikut 6 Fakta Terkini Gunung Semeru Meletus
6 Fakta Terkini Gunung Semeru Meletus
1. Kronologi Gunung Semeru Meletus
Gunung Semeru yang secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur meletus pada Sabtu (4/12/2021).
Meletusnya Gunung Semeru tentunya membuat semua pihak turun tangan untuk mengevakuasi masyarakat yang terdampak.
Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengungkapkan kronologi meletusnya Gunung Semeru yang ada di Jawa Timur, Sabtu 4 Desember 2021.
Menurut dia, Gunung Semeru terpantau mengeluarkan laharan pada pukul 13.30 WIB sebelum mengalami erupsi.
2. Pukul 14.05 WIB Lahar Alami Peningkatan
Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto kembalu menjelaskan bahwa guguran awan panas itu sempat tak terlihat karena tertutup oleh kabut.
Barulah pada pukul 14.50 WIB, laharan mengalami peningkatan setelah terlihat dari seismograf.
“Awan panasnya sendiri ini kejadiannya tidak bisa kelihatan awalnya karena tertutup kabut.
Kemudian, pada pukul diperkirakan dari seismograf jadi amplitudonya mulai meningkat sekitar pukul 14.50 WIB,” katanya.
Kristianto menyebut Gunung Semeru memang kerap mengalami erupsi atau letusan.
Hanya saja, letusan kali ini mengarah ke Besuk Kobokan Desa Supit Utang Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.
“Semeru itu kan memang kalau erupsi kan letusan masih terus terjadi tiap hari, sering terjadi.
Tapi ini yang terjadi tadi itu awan panas guguran, mengarahnya ke arah Besuk Kobokan,” ujar dia.
Kristianto menyampaikan saat ini erupsi sudah mulai menurun. Namun, dia memastikan pihaknya akan terus memantau perkembangan di lapangan.
“Kalau dari kejadiannya sudah menurun kalau kita lihat dari amplitudo seismografnya,” pungkas Kristianto.
3. Berpotensi Pengaruhi Aktivitas Penerbangan
Pejabat pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan abu vulkanik dari Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sangat berpotensi mempengaruhi aktivitas penerbangan.
“Potensi abu vulkanik pada malam hari bergerak ke arah barat laut pada ketinggian 0 sampai 30.000 kaki,
kemudian hingga di atas 50.000 kaki bergerak ke arah barat,” kata Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Edison Kurniawan di Jakarta, Sabtu (4/12/2021) malam.
Menurut Edison, pergerakan abu vulkanik teramati melalui pos pantau BMKG di Stasiun Meteorologi Juanda.
Aktivitas Gunung Semeru tersebut, kemungkinan akan berdampak pada aktivitas Bandara Yogyakarta International Airport,
tapi berdasarkan hasil pantauan di lapangan saat ini belum terlihat pengaruh dari abu vulkanik yang masuk ke wilayah tersebut.
“Demikian juga untuk wilayah Bandara Adi Sumarmo dan juga di Malang, kami saat ini dari BMKG tetap terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru,” katanya.
4. 13 Orang Meninggal dan 41 Orang Luka Bakar
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa 13 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru dan 41 orang yang mengalami luka-luka,
khususnya luka bakar mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
“Berdasarkan informasi langsung pukul 09.20 WIB dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang saat ini sedang menuju Lumajang,
total 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut,” ujar dia dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).
Abdul Muhari menyebut, dari 13 jiwa meninggal, baru dua yang terindentifikasi.
Dua korban meninggal teridentifikasi berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
5. 8 Desa Terdampak Abu Vulkanik
Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan bahwa untuk saat ini ada delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik,
meliputi Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono. Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari. Kecamatan Pagelaran pada Desam Clumprit.
Kemudian Kecamatan Wajak pada Desa Bambang. Kecamatan Kepanjen pada Desa Panggungrejo dan Mojosari.
6. Gunung Semeru Berstatus Level II Atau Waspada
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau status Gunung Semeru.
Masyarakat diminta tetap waspada dan menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
Selain itu juga tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan.
Ikutin Terus Prediksi Togel Terupdate
IstanaGoalLounge