IstanaGoalLounge – Persaingan klub-klub di Eropa memang terbilang gila-gilaan. Hal itu pun tercermin dari sikap klub yang rela menggelontorkan dana besar di bursa transfer untuk memboyong pemain incarannya. Jelas, trofi menjadi salah satu tujuan utama. Namun, tak sedikit dari mereka yang keliru saat membeli pemain dengan harga mahal. Bukannya bersinar, sang pemain malah melempem dan di labeli gagal. berikut 8 Pembelian Pemain Gagal dengan Harga Tak Masuk Akal
8 Pembelian Pemain Gagal dengan Harga Tak Masuk Akal
1. Eden Hazard (Real Madrid)
Berkat penampilan ciamiknya bersama Chelsea, Real Madrid pun terpikat untuk mendatangkan Eden Hazard.
Bahkan, Los Blancos rela menguras kantong hingga 105 juta euro (setara Rp 1,7 triliun) pada bursa transfer musim panas 2019 lalu.
Namun, pemain yang sempat di gadang-gadang akan menggantikan peran vital Cristiano Ronaldo ini malah tampil bapuk.
Hal itu di sebabkan oleh beberapa cedera yang membuatnya sering absen. Hingga kini, Hazard hanya tampil sebanyak 54 laga saja sejak di datangkan dari The Blues.
Pemain 30 tahun itu pun cuma mampu menorehkan 5 gol dan 9 assist dari total pertandingan yang di mainkannya di Santiago Bernabeu.
2. Antoine Griezmann (Barcelona)
Nama Antoine Griezmann memang santer di beritakan berkat penampilan apiknya di Atletico Madrid maupun Timnas Prancis.
Terlebih, Griezmann mampu mengantarkan Les Bleus meraih gelar Piala Dunia 2018.
Dengan prestasi yang patut di acungi jempol itu, Barcelona pun kepincut untuk mengamankan jasa pria 30 tahun itu.
Alhasil, Blaugrana rela menggelontorkan 108 juta euro (Rp 1,7 triliun) sebagai syarat transaksi mendatangkan Griezmann.
Sayang, jumlah uang yang tak masuk akal itu tak sebanding dengan ekspektasi tinggi fan hingga manajemen klub.
Griezmann tampil memble dengan hanya mengemas 35 gol dan 17 assist dalam 102 laga bersama Blaugrana.
hasil, tim yang bermarkas di Camp Nou itu pun mengembalikannya ke Wanda Metropolitano dengan status pinjaman.
Pada jendela transfer musim panas 2021, Griezmann di pinjamkan ke Atletico Madrid dengan mahar 10 juta euro (Rp 161 miliar) selama semusim.
3. Adrian Mutu (Chelsea)
Pada 2003, Chelsea pernah tertarik untuk mendatangkan penyerang kondang asal Rumania, Adrian Mutu.
Beberapa musim sebelum itu, Mutu memang menunjukkan performa ciamiknya di Serie A.
Parma bisa di sebut sebagai salah satu klub yang membesarkan nama Adrian Mutu sehingga The Blues pun kepincut.
Mencatatkan 22 gol dan 3 assist dalam 36 laga, Chelsea sampai rela membayar dengan nominal fantastis untuk merekrutnya.
Sebesar 17 juta euro (setara Rp 273 miliar dengan kurs saat ini) merupakan angka yang cukup fantastis bagi pesepak bola di era 2000-an.
Pria Rumania itu pun berlabuh ke Stamford Bridge pada jendela transfer musim panas 2003.
Namun, Mutu malah tampil bobrok di musim pertamanya saat berseragam Chelsea.
Tercatat, hanya 10 gol dan 9 assist yang mampu ditorehkan Mutu dalam 38 laga di Stamford Bridge.
Berangkat dari penampilan bapuk itu, Chelsea pun langsung membuangnya di musim berikutnya.
4. Fernando Torres (Chelsea)
Lagi-lagi Chelsea di beri harapan palsu. Tampil gahar bersama Atletico Madrid dan Liverpool, Fernando Torres membuat The Blues kepincut untuk menambah juru gedornya.
Jebolan akademi Atletico Madrid ini sukses mencetak 81 gol dan 20 assist dalam 142 laga lintas ajang bersama The Reds.
Berkat performa yang ciamik, Chelsea pun langsung memboyongnya dari Anfield pada 2011 lalu dengan mahar 50 juta euro (sekitar Rp 805 miliar dengan kurs saat ini).
Meski sempat menjadi penyelamat Chelsea saat mengamankan langkah ke partai final Liga Champions 2012, performa Fernando Torres di Chelsea terbilang inkonsisten.
Buktinya, hanya 45 gol dan 35 assist yang mampu dikemas El Nino dalam 172 laga.
Pada akhirnya, Chelsea membuang Torres dengan cara meminjamkannya ke AC Milan pada 2014.
Semusim setelahnya, Milan pun mempermanenkan kontrak striker Spanyol itu.
5. Luka Jovic (Real Madrid)
Sempat di gadang-gadang menjadi mesin gol potensial, Luka Jovic malah tampil melempem saat di rekrut Real Madrid pada musim panas 2019.
Padahal, performanya di Eintracht Frankfurt boleh di bilang cukup ciamik.
Pemain 23 tahun itu sukses mencetak 40 gol dan 10 assist dalam 93 laga di Frankfurt.
Namun, ketajamannya di Bundesliga tak terbawa saat ia berseragam Los Blancos.
Di datangkan dengan mahar 57 juta euro (Rp 917 miliar), Jovic cuma bisa mengemas 2 gol dan 3 assist saat merumput dalam 39 laga di La Liga.
Buntutnya, Madrid mengembalikannya ke Frankfurt dengan status pinjaman.
Kendati sudah balik ke klub asalnya, hingga kini Jovic belum bisa mengembalikan insting mencetak golnya.
Khusus musim ini, ia hanya diberi 7 kesempatan bermain dan hanya bisa menorehkan 1 assist.
6. Eliaquim Mangala (Manchester City)
Eliaquim Mangala sempat santer menjadi perbincangan berkat kekokohannya dalam menjaga pertahanan FC Porto.
Berkat performa apiknya itu, Man City sampai rela menggelontorkan uang sebesar 40 juta euro (sekitar Rp 644 miliar).
Namun, Mangala malah flop dan membuat fan Manchester City geram. Hal paling di kenang darinya adalah saat ia mencetak gol bunuh diri dan memberikan hadiah penalti untuk Hull City dalam laga keduanya bersama The Citizens.
Berangkat dari blunder fatal itu, Mangala sempat banyak di cerca para fan. Dua musim setelahnya, pria asal Prancis itu di pinjamkan ke Everton sebelum direkrut Valencia pada 2019 dengan status bebas transfer.
7. Sebastien Haller (West Ham)
Sama seperti Jovic, Sebastien Haller pernah menunjukkan performa ciamik saat berseragam Eintracht Frankfurt.
Buktinya, 33 gol dan 19 assist sukses di kemas Haller dalam 77 laga di Bundesliga.
Alhasil, West Ham pun tertarik dan sukses mendatangkannya pada 2019.
Tercatat, The Hammers membayar 45 juta euro (Rp 724 miliar) untuk seorang Haller.
Sayang, performa cemerlangnya di Frankfurt tidak terlihat saat ia mulai berseragam West Ham.
Haller hanya bisa mengemas 14 gol dan 3 assist dalam 54 laga bersama West Ham.
Selepas 2 tahun merumput di Inggris, ia pun hengkang karena di tawari kontrak oleh Ajax Amsterdam.
8. Angel Di Maria (Manchester United)
Melihat performa apiknya di Madrid, ‘Setan Merah’ rela menggelontorkan dana sebesar 67 juta euro (setara Rp 1 triliun dengan kurs saat ini) pada bursa transfer musim panas 2014 untuk memboyong Di Maria.
Bahkan, ia mengenakan nomor keramat ‘7’. Di Maria menjadi harapan para fan dan manajemen klub untuk bisa mengembalikan kejayaan The Red Devils usai di tinggal Sir Alex Ferguson.
Namun, kenyataan berkata lain. Pria 33 tahun itu gagal menunjukkan kontribusi berarti bersama Manchester United.
Dalam 32 laga, Di Maria cuma bisa membuat 4 gol dan 12 assist. Berangkat dari performa buruk tersebut,
Di Maria hanya bertahan satu musim saja di Old Trafford dan memutuskan untuk berlabuh ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2015.
Ikutin Terus Prediksi Togel Terupdate
IstanaGoalLounge