ISTANA GOAL – Barcelona ternyata belum melunasi biaya transfer Raphinha dari Leeds United. Hal ini membuat presiden Leeds United, Andrea Radrizzani siap membuat ‘kasus global’ melawan Barcelona.
Transfer Leeds ke Barcelona tergolong unik. Menurut Fabrizio Romano, pihak Raphinha sudah bicara dengan Barcelona sejak Februari 2022. Bahkan, mereka sudah punya kesepakatan verbal.
Namun, Barcelona tidak bisa membuat tawaran resmi kepada Leeds. Kondisi finansial Barcelona tidak begitu ideal untuk melayangkan proposal transfer. Tetapi, pada akhirnya Barcelona datang untuk menjemput Raphinha.
Raphinha datang ke Camp Nou dengan harga transfer mencapai 58 juta euro. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena ada sejumlah klausul bonus yang bisa diklaim Leeds. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Tunggu 2 September
Radrizzani baru-baru ini melakukan sesi wawancara dengan The Athletic. Dia mengkonfirmasi bahwa biaya transfer Raphinha belum dilunasi Barcelona. Radrizzani menyebut kondisi Barcelona sedang tidak jelas.
“Barcelona tidak dalam situasi yang pasti untuk membeli pemain, tetapi mereka belanja. Mereka tidak bisa mengkonfirmasi kesepakatan karena kondisi keuangannya tidak jelas, ucap Radrizzani.
Kata Radrizzani, Leeds dan Barcelona sudah mengatur secara detail soal pembayaran transfer Raphinha. Saat ini, Barcelona belum memenuhi kewajiban kepada Leeds. Di sisi lain, Raphinha sudah bermain untuk Barcelona.
Masih ada waktu bagi Barcelona untuk memenuhi kewajibannya. Namun, jika molor, Radrizzani siap membuat perhitungan. Saya akan beritahu pada 2 September. Jika tidak, kami akan punya ‘kasus global’ di semua media melawan Barcelona, katanya.
Cara Barcelona Belokkan Transfer Raphinha
Leeds sempat membuat kesepakatan dengan Chelsea untuk transfer Raphinha. Akan tetapi, kesepakatan itu batal karena Raphinha hanya ingin pindah ke Barcelona. Radrizzani menyoroti situasi ini dan menyinggung peran Deco sebagai agen pemain.
Barcelona mempengaruhi dan meyakinkan pemain untuk menunggu, menunggu, dan menunggu sampai mereka menemukan solusi,” kata Radrizzani.
“Sayangnya, ini menunjukkan kekuatan lebih yang dimiliki para pemain dan agen mereka dalam sistem transfer, yang menurut saya dilebih-lebihkan. Ini terlalu besar, tegas pria asal Italia tersebut.