ISTANA GOAL – Dani Alves mengecam klub yang baru ia tinggalkan, Barcelona. Menurutnya, raksasa La Liga itu tak mempedulikan para legenda mereka sendiri.
Pada November 2021 lalu, Barcelona resmi kembali merekrut Alves. Bek kanan internasional Brasil itu pun baru bisa dimainkan sejak awal Januari 2022 kemarin.
Dalam periode keduanya berseragam Barcelona ini, Alves hanya bisa dimainkan di kompetisi domestik. Bek kanan 39 tahun itu tercatat bermain 17 kali dengan menyumbang satu gol dan tiga assist.
Bersama Xavi sebagai pelatih, Alves pun berhasil membawa Barcelona bangkit di paruh kedua musim dan mengakhiri La Liga 2022/23 di peringkat dua klasemen.
Kekecewaan Dani Alves
Sayangnya, kontrak Alves yang berakhir 30 Juni 2022 kemarin tak diperpanjang. Kini, pemain asal Brasil itu pun mengkritik cara Barcelona ketika melepasnya.
“Saya tidak pergi dengan sedih. Saya pergi dengan senang bisa kembali ke Barcelona. Saya bermimpi selama lima tahun ingin menjalani momen kedua ini,” ujar Alves kepada The Guardian.
“Satu-satunya hal yang saya tidak suka adalah bagaimana kepergian saya ditangani,” imbuh eks pemain Sevilla tersebut.
Kecaman Dani Alves
Lebih lanjut, Alves pun mengecam perilaku Barcelona yang ia anggap tak bisa menghargai para pemain yang pernah membesarkan nama klub di masa lalu.
“Sejak saya tiba, saya membuatnya sangat jelas bahwa saya bukan lagi pria berusia 20 tahun dan bahwa saya ingin sesuatu dilakukan secara langsung, tanpa menyembunyikan sesuatu. Namun, klub ini telah berdosa dalam beberapa tahun terakhir. Barcelona tidak peduli dengan orang-orang yang membuat sejarah untuk klub,” kecam Alves.
“Saya ingin Barcelona melakukan hal yang berbeda. Saya tidak berbicara tentang diri saya karena situasi saya adalah skenario lain. Saya sangat berterima kasih kepada Xavi dan presiden [Joan Laporta] karena telah membawa saya kembali.”
Saran Dani Alves
Sebagai penutup, Dani Alves pun memberikan saran kepada manajemen Barcelona untuk memperbaiki kinerja mereka, terutama dalam menangani para pemain.
“Saya menemukan klub yang penuh dengan orang-orang muda dengan ide-ide luar biasa di lapangan. Namun, perlu peningkatkan kerja di luar lapangan. Pola pikirnya sangat bertolak belakang dengan apa yang kami bangun beberapa tahun lalu. Segala sesuatu yang terjadi di lapangan adalah cerminan dari apa yang terjadi di luar,” kata Alves.
“Saya mendukung Barcelona untuk kembali ke puncak, tetapi itu sangat rumit. Sepak bola lebih seimbang, ini adalah permainan kolektif. Dan itu telah ditinggalkan di klub.”