
Istanagoal – Tottenham Hotspur akhirnya kembali ke final kompetisi Eropa demi kesempatan meraih trofi bergengsi. Di tengah performa domestik yang mengecewakan, Spurs justru menemukan kebangkitan di pentas Liga Europa musim ini.
Anak asuh Ange Postecoglou akan berhadapan dengan Manchester United di final yang digelar di San Mames, Bilbao, pada 22 Mei 2025 dini hari WIB. Ini menjadi kesempatan emas bagi Tottenham untuk mengakhiri puasa gelar sejak 2008 sekaligus mencetak sejarah baru di kancah Eropa.
Perjalanan Spurs menuju final penuh dengan drama dan ujian mental. Dari fase grup yang berliku hingga laga-laga sengit di babak knockout, Tottenham membuktikan diri sebagai tim yang pantas berada di partai puncak.
Tottenham Terombang-ambing di Fase Liga
Tottenham memulai musim Liga Europa dengan catatan positif. Mereka menang telak 3-0 atas Qarabag di laga pembuka, disusul kemenangan 2-1 atas Ferencvaros. Performa awal ini menunjukkan potensi serangan tajam yang dimiliki Spurs.
Namun, konsistensi mereka diuji pada November 2024. Kekalahan 2-3 dari Galatasaray dan dua hasil imbang melawan AS Roma (2-2) serta Rangers (1-1) sempat mengancam posisi mereka.
Kebangkitan terjadi di dua laga terakhir fase grup. Kemenangan 3-2 atas Hoffenheim dan 3-0 melawan Elfsborg memastikan Tottenham lolos ke fase knockout dengan meyakinkan.
Babak 16 Besar: Ujian Mental Lawan AZ Alkmaar
Babak 16 besar menjadi ujian pertama Tottenham di fase gugur. Leg pertama di Belanda berakhir dengan kekalahan 0-1, membuat Spurs berada di ambang eliminasi.
Namun, mereka membalas di leg kedua di Tottenham Hotspur Stadium. Kemenangan 3-1 berkat gol-gol dari Odobert dan James Maddison membalikkan agregat menjadi 3-2.
Meski tidak bermain dominan, Tottenham menunjukkan karakter penting dalam laga must-win. Hasil ini menjadi bukti mentalitas tim yang terus berkembang di bawah Postecoglou.
Perempat Final: Taklukkan Eintracht Frankfurt
Di perempat final, Tottenham menghadapi Eintracht Frankfurt, tim yang dikenal tangguh di kandang sendiri. Leg pertama di London berakhir imbang 1-1 setelah Pedro Porro menyamakan kedudukan.
Leg kedua di Deutsche Bank Park menjadi momen kebangkitan Spurs. Dominic Solanke menjadi pahlawan lewat gol penalti di babak pertama, membawa Tottenham menang 1-0 dan lolos dengan agregat 2-1.
Kemenangan tandang ini menunjukkan kedewasaan Tottenham dalam mengelola laga penting. Pertahanan solid dan efisiensi serangan menjadi kunci keberhasilan mereka melangkah lebih jauh.
Semifinal: Hancurkan Mimpi Bodo/Glimt
Semifinal menghadapkan Tottenham pada tim underdog Bodo/Glimt. Leg pertama di London berjalan mulus dengan kemenangan 3-1, termasuk gol tercepat Brennan Johnson di sejarah semifinal Liga Europa.
Leg kedua di Norwegia semakin membuktikan dominasi Spurs. Gol dari Solanke dan Porro mengamankan kemenangan 2-0, dengan agregat akhir 5-1 mengantarkan Tottenham ke final.
Dua kemenangan meyakinkan ini menunjukkan kesiapan Tottenham untuk pertarungan besar melawan Manchester United. Momentum positif menjadi senjata utama mereka menuju Bilbao.
Final: Misi Akhiri Puasa Gelar
Final Liga Europa 2025 bukan sekadar pertandingan biasa bagi Tottenham. Ini adalah kesempatan untuk:
- Mengakhiri puasa gelar sejak Piala Liga 2008.
- Meraih trofi Eropa pertama sejak Piala UEFA 1984.
- Menebus musim domestik yang mengecewakan.
Kemenangan juga bisa menjadi penentu masa depan Ange Postecoglou. Di tengah tekanan akibat performa buruk di Premier League, gelar Liga Europa mungkin menjadi satu-satunya cara mempertahankan pekerjaannya.
HOT PROMO BONUS ISTANA GOAL :
Bonus yang kami berikan untuk bosku :
- Bonus New member 10% (MAX 100RB)
- Bonus Deposit Harian 5% (MAX 100RB)
- Bonus Cashback Sportbook UP 5% (Min 100 RIBU)
- Bonus Rolingan Casino 0.8% (MIN TO 1 JT)
- Bonus Cashback Slot UP 5% (Min 100 RIBU)
- Bonus Refferal 3% (TOGEL)