Fobia-Fobia yang Diidap Pelancong

Liburan tahun baru sudah di depan mata. Semua orang bersemangat menyambut momen kebahagiaan entah bersama keluarga atau teman. Momen traveling adalah kesempatan seseorang untuk belajar banyak hal baru.

Sayangnya kadang sejumlah orang mengalami kesulitan untuk menikmati momen traveling. Mereka gampang merasakan rasa cemas sampai ketakutan yang berlebihan. Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa jenis fobia yang bisa menyerang seseorang saat berpelesiran dan bagaimana cara mengatasinya.

Mysophobia

Mysophobia atau fobia kuman adalah rasa cemas datang ketika berhadapan dengan seprai hotel , toilet umum, dan nampan di belakang kursi pesawat. Mereka selalu meragukan tingkat kebersihan benda atau tempat. Mysophobia sebenarnya bisa dihadapi lewat langkah sederhana. Sering mencuci tangan adalah contoh sederhana untuk terbebas dari kuman. Pengidap mysophobia disarankan untuk meminta pihak hotel segera mengganti seprai. Langkah itu adalah bentuk antisipasi supaya terhindar dari risiko seprai kasur yang tidak dicuci oleh pihak hotel. Pastikan tempat tidur terbebas dari serangga sebelum digunakan.

Aerophobia

Berdasarkan penelitian yang pernah dimuat di The New York Times, sebanyak 40 persen pelancong mengidap aerofobia (fobia terbang). Pelancong sering cemas saat penerbangan. Perasaan khawatir tersebut bisa jadi berasal dari klaustrofobia (takut ruang sempit) atau kehilangan kendali. Seberapa besar ukuran fobia yang menyerang penderita, menentukan bagaimana penanganannya. Seorang penderita aerofobia akut dianjurkan melakukan pengobatan kecemasan, terapi personal, atau program berbasis terapi.

Zoophobia

Jika seorang yang mengidap zoophobia akan merasa tidak nyaman saat melihat atau berinteraksi dengan satwa liar. Tempat-tempat seperti kebun binatang atau taman nasional yang didiami satwa liar menjadi tempat yang mengerikan bagi mereka. Mereka sulit untuk menikmati perjalanan ke tempat-tempat jauh dan terpencil. Pasalnya, mereka akan gampang cemas saat berhadapan satwa lokal. Yang perlu dilakukan penderita zoophobia agar tidak cemas sebenarnya sederhana. Dengan mengontrol mindset bahwa faktanya serangan satwa di seluruh dunia sangat jarang terjadi.

Thalassophobia

Fobia laut atau thalassophobia juga dianggap sering mengganggu traveler. Seseorang pengidap fobia ini akan kesulitan mengunjugi pantai atau destinasi berjarak jauh. Penderita thalassophobia takut akan mengalami kecemasan saat terbang melewati lautan . Kecemasan pengidap thalassophobia, misalnya takut terkena garam laut, takut mengalami kontak fisik dengan satwa laut, atau takut terhanyut ombak. Kecemasan ini bisa diatasi dengan cara menghabiskan waktu lebih lama di laut dan bersentuhan dengan air laut. Mereka juga disarankan mengikuti kelompok renang atau selancar untuk mengusir rasa cemas secara perlahan.

Enochlophobia

Enochlophobia atau fobia kerumunan ini akan membuat seseorang kesulitan untuk datang ke destinasi wisata populer atau tempat liburan yang ramai pengunjung. Kecemasan penderita ini biasanya terjadi di saat menemui antrian panjang atau keramaian. Pengidap jenis fobia ini akan menghindari perjalanan di waktu musim liburan. Mereka biasanya mendatangi tempat wisata populer di jam-jam sepi, misalnya saat tempat baru dibuka atau hendak ditutup. Penderita enochlophobia baiknya mengambil napas dalam-dalam terlebih dahulu sebelum memasuki tempat keramaian. Cobalah untuk menenangkan pikiran dan ingatlah hal-hal positif.

Baca Juga : Kegiatan Menyenangkan Jika Kamu Benci Olahraga

Ikuti Terus Jadwal Pertandingan Bola Terupdate
IstanaGoal Lounge

Klik di Sini Untuk Situs Togel Online Terbaik

Gareth Bale
Klik Di Sini Untuk Daftar Sekarang !!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *