Janji Palsu Presiden Barcelona
www.istanagoallounge.com – Lionel Messi telah menemukan labuhan baru untuk karier sepak bolanya.
Kisahnya di Barcelona sudah tutup buku, Paris Saint-Germain masuk ke dalam lembaran baru.
Di balik hal ini, mungkinkah dia korban janji palsu
Faktanya adalah kontrak Messi di Barcelona resmi berakhir pada akhir Juni 2021.
Kemudian, pihak Blaugrana di sebut terus mencoba untuk kembali merekrut La Pulga. Namun, seberapa serius mereka mencobanya?
Presiden Barcelona, Joan Laporta, yang baru di lantik pada Maret 2021 mengaku bersikeras dapat membujuk Messi untuk tetap tinggal. Ini sudah dari sejak awal dirinya melakukan kampanye.
Menurut pemaparan BBC, Laporta bahkan bilang bahwa dia hanya perlu makan barbeque bareng dengan Messi.
Lebih lanjut, pria 59 tahun itu juga mengeklaim sebagai satu-satunya kandidat yang bisa melakukannya.
Sesumbar Laporta boleh jadi memang sekadar sesumbar. Entah dia sudah tahu atau belum saat masih kampanye bahwa Barcelona memiliki segudang masalah yang mesti di bereskan.
Salah satunya adalah persoalan utang.Menurut laporan berbagai sumber, utang Barcelona mencapai 1,1 miliar USD (sekitar Rp 15 triliun) ke berbagai pihak.
BBC menyebut bahwa Laporta juga berutang untuk kepresidenannya kepada mereka yang meletakkan uang sebagai jaminan 15% dari anggaran, kewajiban direktur baru untuk mengkonfirmasi rezim baru.
Mereka sekarang bertanggung jawab atas klub yang seharusnya di miliki oleh pemegang tiket musiman.
Situasi pandemi corona yang menyebabkan laga-laga tak bisa di hadiri penonton menjadi biang keladinya.
Mereka tidak ingin mempertahankan Messi dan melanjutkan utang sangat besar.
Masih dari BBC, Messi dan Laporta di ceritakan pergi makan malam pada satu setengah bulan yang lalu.
Barcelona menawarkan dua durasi kontrak berbeda, untuk 2 tahun dan untuk 5 tahun. Pilihan yang kedua akhirnya di sepakati.
Senin (8/9), di kutip dari BBC.
Pada titik itu, Joan Laporta sudah percaya diri bahwa Lionel Messi bisa di pertahankan.
Akan tetapi, Javier Tebas selaku Bos La Liga berkata lain saat bertemunya pada dua atau tiga hari kemudian.Tebas mengatakan,
La Liga dapat menyetujui kesepakatan Messi, tetapi mungkin memerlukan bantuan grup ekuitas swasta CVC yang akan menyuntikkan 2,7 miliar euro (sekitar Rp 45,5 triliun) ke
La Liga dengan imbalan lebih dari 10% saham di sebagian besar bisnisnya, dengan 90% injeksi di berikan ke klub.
Nah, aslinya Barcelona bersama Real Madrid menentang kesepakatan itu.
Akan tetapi, Barcelona dalam situasi ‘terjepit’, satu-satunya cara dapat mempertahankan Messi adalah dengan menerima kesepakatan tersebut. Masalah lain muncul.
Kepala Eksekutif Barcelona yang baru, Ferran Reverter, enggan mengiyakan maunya La Liga tersebut.
Keadaan kian memburuk usai Reverter menunjukkan pada Laporta rincian gaji Messi musim lalu, tagihan gajinya 110% dari pendapatan, tanpa itu 95%.
Gaji Lionel Messi di Barcelona memang selangit. Boardroom, media bisnis olahraga Amerika Serikat, memaparkan bahwa sang megabintang
Argentina menerima upah sebesar 674 juta USD (sekitar Rp 9,8 triliun), terbesar dalam sejarah olahraga, di periode terakhirnya.
Segala situasi ini boleh jadi membuat Joan Laporta menjadi bimbang dan berpikir ulang.
Andai kesepakatan kontrak baru batal, dia juga bingung bagaimana menjelaskannya kepada Messi dan ayahnya, Jorge, yang merangkap agennya.
Beberapa pekan sebelum akhirnya Lionel Messi dan Barcelona berpisah, Laporta selalu mengatakan kepada media bahwa proses negosiasi berjalan dengan baik.
Dia bersikeras soal itu. Namun, Jaume Llopis yang mundur dari jajaran direksi mengatakan sebaliknya.”Saya tak ingin bikin keributan.
Saya mundur agar bisa bebas mengatakan apa yang di pikirkan dan di minta banyak fan Barcelona, transparansi, yang merupakan sesuatu yang kurang.
Leo bahkan bilang sendiri, ‘Mereka tak melakukan semua yang bisa di lakukan’,” katanya dalam wawancara dengan stasiun radio Cadena Ser pada Senin (8/9), di kutip dari BBC.
Senin (8/9), di kutip dari BBC.
Parahnya lagi, pada hari ketika di umumkan bahwa Messi dan Barcelona resmi pisah jalan, Laporta di laporkan terlihat di sebuah restoran top Barcelona.
Dia di sana dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez; dan bos Juventus, Andrea Agnelli.
Tak tahu pasti apa yang mereka diskusikan. Namun, publik mestinya tidak lupa bahwa tiga orang ini adalah dalang di balik ide kontroversial European Super League.
“Tidak ada yang bisa mengerti bahwa sementara barcelonistas menangis tentang kepergian Leo, Laporta menikmati makan malam ikan dengan presiden Real Madrid.
Itu tidak melukiskan citra yang baik,” tegas Llopis.Segala situasi ini jelas menghancurkan hati Lionel Messi.
Usai Copa America 2021, dia pergi berlibur bersama keluarganya, dengan harapan dia tinggal tanda tangan kontrak baru saja setelah selesai pulang.
Namun nyatanya, kesepakatan baru tidak pernah terjadi. Barcelona sempat memintanya untuk menerima pengurangan gaji 50% dan dia menerimanya bahkan tanpa mencoba untuk menegosiasikannya.
Wajar, jika Messi merasa di khianati oleh klub yang telah dia berikan begitu banyak gelar juara.BBC menerangkan bahwa pernah ada suatu masa ketika dulu Messi juga memikirkan hengkang dari Barcelona, yakni pada 2014.
Namun kala itu, mendiang Tito Vilanova yang sempat melatih klub setelah Pep Guardiola membujuknya agar tidak pergi dan bilang bahwa Messi tak akan mendapat kebahagiaan yang sama dengan di Barcelona.
Itu satu contoh. Juga pada 2020, ketika skandal Barcagate merebak plus hasil buruk Barcelona di musim 2019/20, termasuk kekalahan 8-2 dari Bayern Muenchen di Liga Champions, Messi ingin hengkang.
Namun, dihalangi oleh klausul kontrak yang menyebutnya tidak tepat waktu untuk di aktifkan.
Kemudian, Messi sudi bermain semusim lagi untuk Barcelona dan meraih trofi Copa del Rey 2020/21.
Kali ini, dia tidak ingin hengkang, tetapi malah Barcelona yang di nilai tak memperjuangkan dirinya dengan maksimal.