ISTANAGOAL
Selain harus membalikkan defisit tiga gol Liverpool juga harus mencari cara mematikan kapten Barcelona Lionel Messi , Jose Mourinho punya tipsnya . Mau dicoba?
Messi jadi mimpi buruk Liverpool saat tandang ke Camp Nou pada leg pertama semifinal Liiga Champions pekan lalu . Messi bikin dua gol dalam kemenangan Barca dengan skor 3-0
Pergerakan Messi begitu liar dan sulit ditebak sehingga Virgil van Dijk pun kerepotan
BACA JUGA : Prediksi Liverpool vs Barcelona 8 Mei 2019
Mourinho Bagi-Bagi Tips Hentikan Messi, Liverpool Mau Coba?
Kini pekerjaan rumah Liverpool bakal lebih berat karena mereka tak cuma harus mengejar defisit tiga gol, namun juga harus mencari cara menetralisir Messi agar tidak merajalela
Sebab jika diberi ruang sedikit saja, maka Messi bisa menghukum Liverpool dengan gol atau assist
Untuk yang satu ini, tak banyak pelatih yang bisa menemukan formulanya. Salah satu yang pernah mematikan Messi hingga tak berkutik adalah Mourinho saat masih melatih Inter Milan.
Nerazzurri kala itu bertemu Barca-nya Pep Guardiola di semifinal Liga Champions 2009/2010
Baca Juga : PREDIKSI TOGEL SYDNEY POOLS 07 MAY 2019
Tahu Messi sedang gila-gilanya saat itu, Mourinho memainkan formasi 4-2-3-1 andalannya dengan kuartet Javier Zanetti, Walter Samuel, Lucio, dan Maicon dipagari double pivot, Esteban Cambiasso dan Thiago Motta.
Diego Milito sebagai striker disokong Samuel Eto’o, Wesley Sneijder, dan Goran Pandev
Formasi ini menjadi 4-4-2 berlian saat Barca menyerang.
Dalam situasi seperti ini, Eto’o dan Pandev di sisi sayap diminta bermain melebar untuk menjaga agresivitas dua bek sayap Los Cules saat itu, Maxwell di kiri dan Dani Alves di kanan
Begitu berhasil merebut bola dari penguasaan pemain Barca khususnya Messi, bola akan dipindahkan ke area kosong yang ditinggalkan Maxwell dan Alves.
Maicon khususnya di sisi kanan begitu agresif dan mampu jadi mimpi buruk pertahanan Barca. Lalu, bagaimana dengan Messi?
Untuk menjaga Messi, Mourinho kala itu menyebutnya strateginya sebagai ‘Kandang untuk Messi’. Motta, Cambiasso, dan Zanetti diperintahkan untuk menjaga ke manapun Messi bergerak, terlebih saat melakukan cut-in dari kanan. Messi sebisa mungkin tidak menguasai bola dan kalapun berhasil melakukannya, maka ketiga pemain itu harus langsung merebutnya