Istanagoal Lounge – Pertarungan ‘Niniak’ Melawan Naga di Balik Terciptanya Danau Kembar di Solok / Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat di kenal sebagai daerah penghasil beras berkualitas, hingga ada lagunya “Bareh Solok”.
Jika melintas di Daerah ini, mata akan di suguhi pemandangan alam nan elok. Hamparan padi warna-warni tersusun rapi bak permadani, di payungi awan putih di antara langit biru, sungguh luar biasa sang Maha Guru. Tak hanya penghasil beras, daerah ini juga memiliki danau unik di kawasan Kecamatan Lembah Gumanti, yaitu ‘Danau Kembar’. Danau itu memliki cekungan besar menyerupai angka delapan.
Menurut ceritanya, danau ini terbentuk akibat pertempuran antara seorang Niniak (petinggi adat) dengan seekor naga. Niniak ini bernama Gadang Bahan, memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Sehari-hari ia bekerja mencari kayu di hutan dan mengolahnya menjadi papan ataupun balok yang kemudian di jual ke pasar.
Pada suatu hari, seperti biasanya Niniak berangkat mencari kayu ke hutan dengan membawa beliungnya (alat untuk memotong dan menghaluskan kayu). Di tengah perjalannya, langkah Niniak terhenti. Dia melihat ada benda besar melintang menghalangi jalan. Perlahan ia berusaha mendekati benda tersebut, berencana untuk memindahkan benda itu agar ia bisa melanjutkan perjalanan.
Jarak beberapa meter benda itu bergerak. Niniak terkejut, kini di hadapannya berdesis seekor naga yang sangat besar. Meski takut, ia berusaha mengusir ular besar itu, namun Naga itu malah balik menyerangnya. Pertikaian tak terelakkan. Niniak mengeluarkan jurus silat yang ia miliki untuk melawan Naga tersebut. Begitupun dengan Naga yang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melumpuhkan Niniak.
Di tengah pertempuran Niniak berucap “Lawan tak di cari, kalau batamu tak mengelak,” kata Niniak sambil mengeluarkan jurusnya yang lain.
BACA JUGA : Ingin Pulang, ART Ini Tega Celupkan Tangan Anak Majikan Ke Air Mendidih
Pada akhirnya Naga terjatuh setelah terkena sabetan beliung Niniak. Bahkan kepala Naga nyaris lepas dari tubuhnya. Melihat kondisi Naga yang hampir mati, Niniak melempar Naga tersebut ke sebuah lembah sekitar hutan lalu melanjutkan perjalanannya.
Selang beberapa bulan, Niniak Gadang Bahan kembali ke lembah tempat ia pernah melempar Naga. Tibanya di tepi lembah Niniak dikejutkan dengan pemandangan tak biasa. Ia melihat Naga yang tempo hari ia kalahkan, masih hidup dengan kepala nyaris putus dan darah yang masih mengalir.
Naga berukuran panjang itu membentuk tubuhnya menyerupai angka delapan. Lambat laun, tubuh Naga tertimbun tanah hingga membentuk cekungan. Ketika hujan turun air terbendung di dalamnya, perlahan lingkaran tersebut semakin membesar hingga membentuk dua danau.
Hikayat Niniak Gadang Bahan yang mengalahkan Naga, di jadikan latar belakang penamaan daerah sekitar Danau Kembar.
Pertama, nama kecamatan lokasi Danau Kembar berada di kecamatan Lembah Gumanti yang memiliki arti ( Lembah Nago Nan Mati). Aia Sirah (air merah), konon katanya air di daerah ini berwarna merah. Di sebabkan darah Naga yang masih mengalir, karena sebagian Niniak hari ini berpendapat bahwa sampai sekarang Naga itu masih hidup dan masih mengeluarkan darah.
(istanagoal)
kuti Terus Jadwal Pertandingan Bola Terupdate
IstanaGoal Lounge
Klik di Sini Untuk Situs Togel Online Terbaik