Ruangan bawah tanah biasanya berguna sebagai tempat pesembunyian atau perlindungan jika terjadi bencana. Di eropa, setiap rumah modern pasti memiliki ruangan bawah tanah khusus. Biasanya dijadikan gudang atau tempat menyimpan barang tertentu.
Tak jarang ruang bawah tanah dijadikan sebagai lokasi wisata karena memiliki ‘keindahan’ tersendiri. Biasanya terdapat gua yang terletak di atas sungai atau danau. Terbentuk bertahun-tahun, dinding yang diselimuti bebatuan dari cairan gunung vulkanik.
Dilansir dari beberapa sumber, terdapat ruangan bawah tanah terpopuler di Dunia. Bahkan ada yang dijadikan sebagai penjara karena lokasi yang cukup mendukung. Dibalik suasananya yang seram terdapat keindahan yang bisa dinikmati pelancong.
1.Waitomo Glowworm Caves, Selandia Baru
Populer sebagai negara kiwi, Glowworm Caves di Waitomo dihuni cacing yang bisa bercahaya di dalam kegelapan. Dalam bahasa Latin, cacing ini disebut Arachnocampa Luminosa. Kata Luminosa menunjukkan cahaya yang dikeluarkan. Sedangkan, kata arachnocampa mencirikan kemiripannya dengan laba-laba yang mampu mengeluarkan benang jerat.
Berlokasi di Selandia Baru, gua ini pertama kali ditemukan oleh Fred Mace asal Inggris bersama kepla suku Maori tahun 1887. Pancaran cahaya biru-kehijauan itu mampu menarik mangsa. Cahaya ini diciptakan oleh sistem bioluminescent melalui oksidasi substrat molekul kecil seperti yang dikabarkan laman nature.
Untuk menjelajahi gua ini, kamu bisa menggunakan perahu. Pengunjung juga diperboleh nyelam. Terdapat tiga gua, ada Waitomo Glowworm Caves, Ruakuri Cave dan Aranui Cave. Kisaran biayanya mulai dari NZD 94 atau setara Rp 901 ribu untuk dewasa, NZD 35 atau sekitar Rp 335 ribu untuk anak-anak. Tur berlangsung selama tiga jam.
2. Penjara Museum Fatahillah, Indonesia
Sebuah penjara didirikan untuk menahan seseorang yang melakukan tindak kriminal dan membahayakan orang lain. Hukuman yang berlaku di seluruh dunia tersebut menjadi pilihan utama bagi pihak pengadilan. Biasanya, seseorang akan di penjarakan di dalam gedung khusus dengan penjagaan ketat.
Salah satunya di indonesia. Penjara Museum Fatahillah berada di ruang bawah tanah wilayah Kota Tua, DKI Jakarta. Penjara yang cukup unik karena ukuran penjara wanita hanya 6×9 meter dengan penuh genangan air, sedangkan penjara pria berukuran lebih normal.
Menurut lansiran dari beberapa sumber, penjara tersebut pernah di huni puluhan orang. Dibiarkan begitu saja hingga meninggal sebelum disidang oleh pengadilan.
3. Catacomb Paris, Prancis
Gua Catacomb memiliki kedalaman mencapai 20 meter dengan lima lantai bawah tanah. Sekitar 243 anak tangga untuk mencapai ke dalaman terdasarnya. Sejak abad ke- 18, saat masalah kesehatan terjadi secara besar-besaran memutuskan penimbunan mayat di bawah tanah ini.
Ketika itu, petinggi Paris memutuskan penimbunan dilakukan pada lahan ini. Melansir dari laman les catacombes de Paris, lahan ini merupakan galian bekas penambangan tombe-Issoire di bawah daratan Montrougue. Dicetus sebagai Paris Municipal Ossuary, galian bawah tanah ini diberi nama Catacombs.
Sepanjang gua ini tersusun tulang-tulang dan tengkorak orang yang meninggal karena terserang wabah penyakit di zamannya. Terbukanya gua ini secara umum ingin mendorong pengunjung untuk intropeksi dan meditasi.
4. Coober Pedy, Australia
Sekitar 150 juta tahun lalu, lautan menenggelamkan kawasan Coober Pedy. Selama ribuan tahun suku Aborigin mendiami area ini. Hidup di padang pasir, suku ini berprofesi sebagai pemburu yang tinggal secara nomaden. Mulanya, kawasan Coober Pedy dikenal sebagai Lapangan Opal Range Stuart.
Kawasan ini populer dengan kegiatan penambangan opalnya seperti yang dikabarkan situs resmi Cooberpedy. Sekitar 85 persen pasokan opal di dunia berasal dari Coober Pedy. Banyak ruang bawah yang terbentuk secara sengaja untuk menggali opal. Dihuni sekitar 2,5 ribu penduduk, wilayah ini ditempati sejak Perang Dunia II.
Ikuti Terus Prediksi Pertandingan Bola Terupdate
IstanaGoal Lounge
Klik di Sini Untuk Situs Togel Online Terbaik