Indonesia vs Curacao, Meraba Variasi Formasi

ISTANAGOAL Shin Tae-yong layak di puji kehebatannya. Kehebatannya ini bukan sekadar soal hasil akhir pertandingan, tetapi juga variasi formasi yang di pakai oleh timnas Indonesia.

Pelatih asal Korea Selatan itu tidak pernah berada di pakem formasi yang sama di setiap pertandingannya. Ia bisa saja memasang formasi tiga bek atau empat bek.

Tak heran jika tidak ada yang tahu formasi apa yang akan di pasang STY di laga selanjutnya. Nyaris tidak ada pola khusus yang di pakai STY setiap menghadapi laga.

Sementara itu, timnas Indonesia akan memiliki agenda internasional di FIFA Matchday. Tim senior akan berhadapan dengan Curacao, pada Sabtu (24/9/2022) dan Selasa (27/9/2022).

5-2-3/5-4-1/3-4-3

Gaya Shin Tae-yong memberikan instruksi pada Timnas Indonesia U-19 saat lawan Filipina U-19 di laga keempat Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (08/07/2022) malam WIB. (c

STY dan timnas Indonesia sudah cukup akrab dengan sistem tiga bek. Sistem ini lah yang meloloskan timnas Indonesia U-20 dan timnas indonesia senior ke Piala Asia.

Formasinya pun variatif, bisa dilihat sebagai 5-2-3, 5-4-1, atau bahkan 3-4-3. Tapi prinsipnya sama, yaitu menempatkan lima pemain di lini belakang guna menutup ruang vertikal di lapangan.

Kebetulan dari komposisi pemain yang dipanggil STY, seluruh pemainnya sudah memadai untuk memainkan sistem tiga bek ini. STY juga punya kecenderungan untuk memainkan tiga bek di pertandingan penting dan akan bertemu lawan yang kuat.

Baca Juga : Rapor 6 Pemain Timnas yang Bermain di Luar Negeri: Elkan Baggott Inti, yang Lain Bagaimana?

4-3-3/4-2-3-1

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat latihan jelang Piala AFF U-19 2022 di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (21/6/2022) (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bermain empat bek juga bukan hal yang asing bagi timnas Indonesia di bawah komando STY. Formasi pakem empat bek ini pernah di pakai selama gelaran Piala AFF dan SEA Games.

Variasi formasinya bisa dengan double pivot atau single pivot. Namun intinya adalah menempatkan tiga gelandang di tengah dan empat bek saja di lini belakang.

Namun, STY cenderung memainkan sistem empat bek ini ketika sudah tahu betul dengan gaya main tim yang akan di hadapi atau yakin bisa bermain menyerang dan tidak terlalu khawatir saat bertahan.

4-4-2

Ekspresi Shin Tae-yong saat menyaksikan duel Timnas Indonesia U-19 vs Thailand U-19 di laga ketiga Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (06/07/2022) malam WIB. (c)

Formasi klasik ini juga pernah dicoba STY di beberapa pertandingan resmi dan persahabatan. Dibandingkan dua variasi formasi di atas, 4-4-2 paling sedikit digunakan.

Kemungkinan 4-4-2 digunakan juga sangat kecil ketika bertemu dengan tim yang diketahui peringkat FIFA-nya di atas Indonesia. Sebab, Indonesia pasti akan kalah jumlah di tengah dan rawan di lini belakang.

Apalagi saat ini STY hanya membawa tiga penyerang murni di skuad. Alih-alih menggunakan formasi dengan dua penyerang, paling mungkin adalah menggunakan satu penyerang saja.

23 Pemain Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday September 2022

Kiper: Muhammad Riyandi (Persis Solo), Nadeo Argawinata (Bali United), Syahrul Trisna Fadillah (Persikabo)

Belakang: Muhammad Ferarri (Persija), Asnawi Mangkualam (Ansan), Elkan Baggott (Gillingham), Pratama Arhan (Tokyo Verdy), Fachrudin Aryanto (Madura United), Rizky Ridho (Persebaya), Koko Ari (Persebaya)

Tengah: Rachmat Irianto (Persib), Marselino Ferdinan (Persebaya), Ricky Kambuaya (Persib), Marc Klok (Persib), Syahrian Abimanyu (Persija)

Depan: Dendy Sulistyawan (Bhayangkara), Egy Maulana Vikri (ViOn Zlate), Yakob Sayuri (PSM), Witan Sulaeman (AS Trencin), Saddil Ramdani (Sabah FC), Muhammad Ramadhan Sananta (PSM), Dimas Drajad (Persikabo), Muhammad Rafli (Arema FC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *