Laurent Blanc dan Golden Goal Pertama dan Satu-satunya di Piala Dunia 1998

ISTANA GOAL – Laurent Blanc menjadi salah satu pilar yang mampu mengantarkan Prancis menjadi kampiun Piala Dunia 1998. Selain mampu meraih torehan emas tersebut, Blanc menjadi bahan pembicaraan publik tatkala saat Les Blues menghadapi Paraguay di babak 16 besar.

Sebelumnya, Prancis tergabung di grup relatif mudah, yakni Zinedine Zidane ditempatkan di Grup C. Les Blues tergabung bersama Denmark, Arab Saudi, dan Afrika Selatan. Di Grup C, skuat asuhan Aime Jacquet dengan mudah kalahkan lawan-lawannya dan menjadi juara grup dengan catatan tanpa kekalahan.

taboola mid article

Kemudian, Prancis lolos ke babak 16 besar dengan status juara Grup C dan bertemu Paraguay sebagai runner-up Grup D. Pertandingan putaran 16 berjalan tidak seperti fase grup. Dengan memakai sistem gugur, semua tim berjuang keras untuk tidak kalah agar terus bertahan di Piala Dunia 1998.

Pada babak 16 besar, Paraguay pun berusaha melawan tuan rumah dengan memaksakan skor tanpa gol sampai seluruh waktu normal. Dalam keadaan imbang 0-0, dua negara melanjutkan pertarungan ke babak tambahan (extra time). Dan di sini lah, nama Laurent Blanc menjadi bahan pembicaraan publik.

Golden Goal Pertama

Untuk kali pertama sepanjang sejarah Piala Dunia, FIFA menerapkan aturan gol emas (golden goal) untuk bola yang masuk ke gawang pada extra time dan jadi penentu hasil akhir. Jika gol emas tercipta, pertandingan otomotis selesai tanpa menunggu sisa waktu yang tersedia. Tim yang mencetak gol pun berhak jadi pemenang dan maju ke putaran selanjutnya.

Pada menit 114, Laurent Blanc melakukan overlaping hingga kotak penalti Paraguay dan membuat penonton bertanya-tanya apa yang dilakukan bek itu. Hasilnya, dia mampu memecah kebuntuan dan mencetak gol.

Eks bek Manchester United itu menjadi pemain pertama yang mencetak gol emas dan menjadi buah bibir publik . Dengan lahirnya gol Blanc tersebut, maka pertandingan antara Prancis dan Paraguay pun langsung berakhir. Tuan rumah melaju ke babak perempat final yang kemudian menjadi titik penting dalam perjalanan Les Blues meraih gelar.

Komentar Blanc

Usai laga melawan Paraguay, Laurent Blanc berkomentar terkait dengan kejadian golnya maupun perasaanya menjadi pemain penentu kelolosan negaranya ke babak selanjutnya.

“Saya melihat ada celah di pertahanan mereka (Paraguay),” kata Blanc yang maju hingga kotak penalti Paraguay. “Ada saatnya ketika Anda harus mencoba dan mengambil tanggung jawab,” lanjutnya.

“Itu mungkin satu-satunya pertandingan dalam kompetisi yang tidak bisa kami kendalikan. Kelegaan yang kami rasakan saat mendapatkan gol hanya bisa diimbangi dengan perjuangan yang kami alami selama pertandingan,” tandasnya.

Kecupan di Kepala Barthez

Ada ritual unik Laurent Blanc setiap kali Prancis sebelum memulai laga di Piala Dunia 1998. Blanc selalu mencium kepala kompatriotnya Fabien Barthez, jelang memulai pertandingan.

Bahkan, ritual tersebut tak hanya terjadi di timnas Prancis tetapi juga merembet di klub mereka bela, Manchester United. Ritual ini juga mereka lakukan saat keduanya sama-sama berada di Setan Merah jelang mulainya pertandingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *