Punya Bayi Kembar dari IVF Ternyata Berisiko

Di era kewajiban teknologi seperti sekarang, memiliki anak dengan cara bayi tabung atau in-vitro ferlilization (IVF) adalah salah satu solusi. Nah, banyak pasangan suami istri yang berharap memiliki anak kembar melalui proses bayi tabung.

Namun, memiliki anak kembar dari hasil bayi tabung ternyata bukan tanpa risiko. Hal itu karena kemungkinan adanya anak kembar hanya lima persen. Dilansir dari WebMD, bayi kembar juga berisiko lahir dengan berat badan di bawah normal.

“Kemungkinan mendapatkan bayi kembar itu kurang dari lima persen. Tapi tidak disarankan, kenapa? Berisiko komplikasi misalnya kelahiran prematur,” ujar ahli ginekologi di Alpha IVF & Women Specialist, Dr. Lam Wei Kian di Jakarta, seperti dilansir Antarnews.com, Rabu (15/11).

Risiko bukan hanya dialami bayi

Ibu juga bisa terkena pre-eklampsia, diabetes gestasional dan pendarahan. Sebelum dan setelah persalinan. Nah, untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, menurut Lam ada caranya yakni memberikan obat khusus agar rahim rileks dan mengurangi kontruksi.

“Ada cara yang kita bisa lakukan untuk kurangi bersalin prematur, pemberian obat agar rahim rileks, mengurangi kontraksi, semasa 24 minggu keatas, injeksi pada ibu untuk mematangkan (fungsi) paru-paru. Kelahiran prematur berisiko paru-paru tidak matang sempurna (sempurna fungsinya),” tuturnya.

Sementara dari sisi makanan tak ada pantangan bagi ibu yang menjalani IVF. Tapi mereka harus tetap mengonsumsi makanan bergizi secara seimbang. Lam tak menganjurkan untuk ibu hamil dengan cara IVF untuk mengonsumsi obat tradisional.

“Kita tidak tahu kandungan di dalam obatnya, mungkin ada hormon yang mempengaruhi kinerja obat injeksi,” tuturnya.

Pasangan suami istri yang ingin menjalankan IVF sebelumnya harus berkonsultasi dulu dengan dokter. Mereka juga harus menjalani serangkaian test mulai dari arah untuk menentukan cara perawatan. Proses selanjutnya pemberian injeksi atau obat-obatan guna meningkatkan kesuburan lalu injeksi GnRH dan pengambil sel telur, diikuti pengambilan sperma.

Jika sel sperma cukup, tinggal mencampurkannya ke cawan petri yang sudah berisi sel telur. Ahli embrio akan terus memantau embrio hingga siap ditanam di rahim.umumnya proses ini akan berlangsung selama lima sampai enam pekan.

Ikuti Terus Jadwal Pertandingan Bola Terupdate
IstanaGoal Lounge

Klik di Sini Untuk Situs Togel Online Terbaik

Jam Tangan
Klik Di Sini Untuk Daftar Sekarang !!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *